RAKYAT.NEWS, MAKASSAR – Mahasiswa Program Studi Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali kembali menunjukkan kiprah nyata dalam mendukung ketahanan pangan daerah melalui kegiatan pendampingan petani jamur di Sulawesi Selatan.

Upaya ini berhasil menghubungkan petani jamur lokal ke rantai pasok Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Tamalanrea Indah, yang menjadi salah satu penyangga pemenuhan bahan pangan segar untuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Melalui pendekatan kewirausahaan sosial, mahasiswa tidak hanya memfasilitasi pemasaran jamur tiram, tetapi juga memberikan pendampingan intensif kepada petani agar mampu memenuhi standar kualitas yang dibutuhkan untuk pasokan MBG.

Proses pendampingan meliputi peningkatan higienitas produksi, teknik pengemasan, hingga manajemen kesinambungan panen agar suplai bagi SPPG dapat stabil dan sesuai kebutuhan program.

Dekan Fakultas Pertanian UIM Al-Gazali, Dr. Ir. Herman Nursaman, M.P., menyampaikan apresiasi atas keberhasilan mahasiswa dalam memadukan keilmuan akademik dengan aksi nyata di lapangan.

Ia menegaskan bahwa kontribusi mahasiswa tidak hanya berdampak pada peningkatan kapasitas petani, tetapi juga mendukung penyediaan gizi seimbang bagi ribuan penerima manfaat MBG.

“Mahasiswa UIM mampu menghadirkan solusi nyata bagi masyarakat. Mereka tidak hanya menerapkan teori, tetapi turut memperkuat ekosistem pangan lokal dan memberikan kontribusi langsung terhadap penyediaan bahan pangan bergizi di Kota Makassar,” ungkapnya, Selasa (09/12/2025).

Kepala SPPG Tamalanrea Indah, Awaluddin Azis, S.Hut, menyampaikan bahwa kerja sama dengan mahasiswa UIM Al-Gazali berdampak signifikan dalam menjaga kualitas dan kontinuitas pasokan jamur.

Ia menilai kegiatan ini sebagai salah satu model kolaborasi yang efektif dalam mendukung kebutuhan gizi program MBG.

“Jamur tiram menjadi salah satu bahan pangan bergizi yang dibutuhkan untuk menunjang variasi menu MBG. Peran mahasiswa sangat membantu memastikan hasil panen petani memenuhi standar yang aman dan layak konsumsi,” jelas Awaluddin.