RAKYAT NEWS, MAKASSAR- Universitas Hasanuddin melaksanakan Wisuda Periode Desember Tahun 2025 di Baruga Andi Pangerang Pettarani Kampus Unhas Tamalanrea pada kamis (18/12/2025). Menarik pada wisuda tersebut salah satu sosok Wisudawan yaitu seorang Jaksa yang telah lalang melingtang dan menduduki berbagai jabatan di Kejaksaan, perawakannya sederhana namun memiliki prinsip dan nilai integritas yang tak bisa ditawar, ia adalah Dr. Zet Tadung Allo, S.H., M.H., putra Toraja yang saat ini menjabat sebagai Direktur Penuntutan pada Jaksa Agung Muda Pidana Militer Kejaksaan Agung, sebelumnya ia menjabat Kepala Kejaksaan Tinggi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Zet Tadung Allo menempuh dan menyelesaikan studi doktoralnya di Fakultas Hukum Unhas di bawah bimbingan Prof. Dr. Syukri Akub, S.H., M.H. (Promotor) dan Prof. Dr. Aswanto, S.H., M.Si., DFM. (Co-Promotor) dan berhasil lulus dengan predikat Cumlaude. Ia mengusung Disertasi bertajuk “Formulasi Pengaturan Pembatasan Waktu Penyidikan Tindak Pidana Korupsi Melalui Fungsi Dominus Litis Penuntut Umum”. ia menyoroti realitas hukum yang sering menimbulkan ketidakpastian. KUHAP, menurutnya, belum memberikan batas waktu tegas dalam penyelesaian perkara. Akibatnya, tersangka dapat bertahun-tahun menanggung status hukum tanpa kejelasan. Disertasinya mengharapkan hukum haruslah memberikan kemanfaatan untuk masyarakat, dengan menjamin proses hukum yang adil dan berkepastian.

Atas kesabaran dan ketekunan beliau menempuh dan melanjutkan pendidikan menghantarkannya ke jenjang akademik tertinggi, tak hanya sebagai lulusan dengan predikat Cumlaude, Dr. Zet Tadung Allo, S.H., M.H., juga dinobatkan sebagai lulusan Terbaik program Doktor Ilmu Hukum Fakultas Hukum Unhas atas dedikasi dan kontribusi dalam memperkuat gagasan ilmiah dan narasi kritis melalui disertasi yang berhasil dipertahankan dan dipublikasi pada jurnal internasional. Penghargaan lulusan terbaik tersebut diberikan langsung oleh Dekan Fakultas Hukum Unhas, Prof. Dr. Hamzah Halim, S.H., M.H., M.A.P.

Dr. Zet Tadung Allo, S.H., M.H., juga menyampaikan bahwa baginya pendidikan merupakan proses seumur hidup.

“Pendidikan merupakan proses seumur hidup, dengan pendidikan berdasarkan ilmu pengetahuan akan melahirkan intelektual, tugas kita adalah terus belajar dan melanjutkan pendidikan agar ilmu pengetahuan yang diperoleh dapat diimplementasikan untuk kepentingan masyarakat dan institusi Kejaksaan”, ungkapnya.

Ia juga menyampaikan bahwa penghargaan sebagai lulusan terbaik merupakan kesyukuran dan tanggung jawab moral.

“Suatu kesyukuran dapat menyelesaikan Program Doktor dan menjadi lulusan terbaik Fakultas Hukum Unhas, ini tentunya menjadi tanggung jawab moral terhadap masyarakat dan institusi Kejaksaan. saya juga menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah mendukung dalam proses pendidikan saya. Kepada Jaksa Agung Republik Indonesia, Bapak Prof. Dr. Sanitiar Burhanuddin, Pimpinan Civitas Akademik Unhas, dan keluarga yang senantiasa mendukung, serta kepada para kolega saya”, tutupnya. (*)