MAKASSAR – Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) tepis berita mengenai adanya tarif atau komersil untuk foto maupun video di wilayah Center Of Indonesia (CPI), Sabtu (16/04/2022).

Baca Juga: Limbah Naik Akibat Hujan, Kawasan CPI Tetap Ramai Pengunjung

Since Erna Lamba, Kepala Biro Perekonomian dan Administrasi pembangunan sulsel menegaskan, tidak ada tarif apapun yang dibebankan kepada masyarakat yang menjadikan CPI sebagai tempat foto maupun video. Adapun untuk kawasan yang merupakan kewenangan Citra Land City Losari, mereka memiliki kebijakan sendiri.

“Area kawasan Center Point of Indonesia (CPI) milik pemprov Sulsel  tidak ada dikenakan biaya atau pungutan untuk publik. Tetapi untuk kawasan kewenangan CitraLand City Losari mereka ada kebijakan khusus oleh manajemen,” ungkapnya.

Gubernur Sulsel juga telah melakukan koordinasi dengan pihak CitraLand City Losari yang berada di kawasan CPI. Dari hasil koordinasi itu, diketahui yang bertarif itu untuk foto prewedding di area privat milik CitraLand City Losari.

Hendra Wahyuadi, selaku General Manager Citraland City Losari, menepis berita yang beredar tersebut, ia mengaku bahwa tidak ada tarif di kawasan CPI.

“Investor tidak pernah mengenakan tarif berfoto di area Pemprov, hal ini bisa dibuktikan di lapangan. Framing/opini yang terbentuk adalah masyarakat harus membayar Rp 500 ribu untuk berfoto di CPI adalah tidak benar,” tegasnya.

Baca Juga: Sidak Kawasan CPI Danny Harap Lego-Lego Jadi Percontohan Prokes

Mengenai daerah CPI dan investor ada batasan hukum dan kewenangannya.

Ia menjelaskan, adapun tarif yang diberlakukan di area citra Land City Losari sendiri untuk pre wedding sebagai biaya untuk memelihara wilayah tersebut agar tetap indah dan nyaman, para fotografer prewedding pun tidak merasa keberatan atas tarif tersebut.

“Namun tarif tersebut sudah tidak diberlakukan (expired) lagi. Saat ini untuk foto prewedding hanya dikenakan tarif 200 ribu di semua lokasi privat Investor.
Tarif ini tidak mungkin kami berlakukan di area publik milik Pemprov. Tarif Rp 200 ribu dimaksudkan sebagai biaya koordinasi pemakaian tempat, pengamanan oleh tim security kami supaya fotografer dan tim prewedding tidak diganggu pihak lain, pemakaian ruang rias dan toilet. Salah satu yang tidak pernah disadari oleh masyarakat umum adalah bahwa untuk menjadikan lokasi foto pre wedding itu harus bersih, nyaman dan indah adalah besarnya biaya perawatan, penyiraman air bersih, pemupukan, perawatan landscape, pembayaran listrik, dan lain-lain, yang harus dikeluarkan oleh Investor. Tarif ini juga dimaksudkan agar pengguna tempat pre wedding mempunyai tanggung jawab untuk menjaga ketertiban, kebersihan dan kenyamanan lokasi prewedding,” jelasnya.