MAKASSAR – Unjuk rasa penolakan harga baru BBM berlangsung di Makassar sejak pagi tadi, pukul 09.00 WITA hingga siang tadi, Senin (5/9), terserak di beberapa titik.

Baca Juga : Mahasiswa STIE AMKOP Makassar Tolak Keras Kenaikan Harga BBM

Unjuk rasa yang sebagian besar digelar mahasiswa ini antara lain di ujung Jl. Sultan Alauddin perbatasan Kabupaten Gowa dan Kota Makassar, di depan kampus Unismuh dan di depan kampus 1 UIN, juga di Jl. Sultan Alauddin.

 

Lokasi unjuk rasa lainnya ada di depan kampus UNM di Jl.AP Pettarani, di bawah fly over dan di depan kampus UMI serta Unhas.

 

Aksi penolakan kenaikan harga BBM mengatasnamakan rakyat ini begitu terserak. Tidak ada gelombang besar kelompok demi kelompok menuju satu titik. Tak pelak, pengalihan jalur lalu lintas pun terjadi di mana-mana karena pengunjuk rasa mengambil sebagian badan jalan bahkan memblokade dengan bambu dan ban-ban bekas yang dibakar.

 

Siang ini, panas terik dan kepulan asap tebal dari pembakaran ban-ban bekas tidak menjadi kendala bagi pengunjuk rasa. Atas nama rakyat, mereka tetap berkumpul, berjejer dan orasi bergantian.

 

“Di sini kita rela berpanas-panas, berjuang untuk capai satu tujuan. Tolak dan turunkan kembali harga BBM,” seru Renaldi, jenderal lapangan Aliansi Mahasiswa UNM Menolak Kenaikan Harga BBM.

 

Dalam orasinya, Renaldi juga mengatakan, saat ini rakyat sementara mati-matian berusaha bangkit untuk memulihkan kondisi perekonomian pasca pandemi covid 19 tapi tiba-tiba subsidi BBM ditiadakan menyusul harga BBM pun naik lagi. Ini pasti akan memicu kenaikan harga kebutuhan pokok dan rakyat pun akan kembali lebih terpuruk.

 

Hingga jelang sore ini, unjuk rasa masih berlangsung. Pengunjuk rasa menargetkan aksinya hingga jelang malam demi mendapatkan perhatian dari pemerintah agar aspirasi didengarkan. Aparat kepolisian juga tampak siaga di sejumlah titik unjuk rasa. Kabag Ops Polrestabes Makassar, AKBP Darminto mengungkap, untuk mengamankan unjuk rasa hari ini, diturunkan 1.955 personil.