RAKYAT NEWS, MAKASSAR – Di bawah kepemimpinan Dr. dr. Evi Mustikawati Arifin, Sp.KK., M.Kes selaku Direktur UPT. RSUD Haji Makassar dengan drg. Burhanuddin, M.Kes sebagai Ketua Tim Inovator, Pemprov Sulsel berhasil meraih penghargaan INOVASI REPLIKASI TERBAIK pada ajang Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP).

Penghargaan ini diterima berkat Inovasi SATSET MA’ dari UPT RSUD Haji Makassar.

Inovasi SATSET MA’ sendiri merupakan singkatan dari Sadar Tolak Stunting Terpadu dari Mamminasata. Inovasi ini memudahkan pasien stunting yang berobat ke RS Haji yang sebelumnya tidak memiliki kartu BPJS/JKN, setelah berkoordinasi dengan lintas program/lintas sektor pemerintah daerah asal pasien dan untuk selanjutnya pasien tersebut memiliki kartu BPJS/JKN yang aktif di bulan berikutnya.

Bahkan pasien akan di bantu untuk pengurusan KK dan akte kelahirannya dengan berkoordinasi dengan LP/LS terkait, dengan koordinasi puskesmas wilayah kerja sehingga memaksimalkan fungsi kontrol pasien stunting yg sustainable pada saat pasien sudah dipulangkan dari rumah sakit.

Koordinasi lintas program/lintas sektor terhadap pasien stunting juga melibatkan RSUD Haji Makassar, Dinas Kesehatan Prov. Sulsel, Dinas Sosial Prov. Sulsel, Dinas Kesehatan Kota Makassar, Dinas Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Makassar, Dinas Sosial Kota Makassar, Camat, Lurah, Puskesmas serta kader2 kesehatan wilayah kerja pasien. Begitupun keterlibatan LSM dan mitra2 potensial dalam pembiayaan pasien2 stunting yg tidak memiliki kartu BPJS/JKN.

Penyelenggaraan Pemantauan Keberlanjutan dan Replikasi Inovasi Pelayanan Publik (PMKRI) tahun 2024 sendiri melibatkan penilaian presentasi dan wawancara pada tanggal 12 – 16 Juli 2024 terhadap 10 besar kelompok berkelanjutan dan 10 besar kelompok replikasi pada setiap kluster Kementrian, Lembaga, Provinsi, Kabupaten/Kota dan BUMN dengan rincian kelompok keberlanjutan inovasi : 58 inovasi dan kelompok replikasi inovasi : 36 inovasi.