RAKYAT NEWS, MAKASSAR – Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin (Unhas) mengadakan kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru Angkatan 2024 yang berlangsung di Gedung FIS III FISIP.

Pada acara yang dihadiri oleh 114 mahasiswa baru ini, Departemen Ilmu Komunikasi dengan bangga menyambut tiga mahasiswa disabilitas sebagai bagian dari upayanya untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif dan ramah bagi semua.

Acara yang berlangsung pada Rabu (14/8) ini dipimpin langsung oleh Ketua Departemen Ilmu Komunikasi, Dr. Sudirman Karnay, M.Si., bersama dengan jajaran dosen.

Turut hadir dalam acara ini antara lain dosen-dosen di departemen tersebut, seperti Prof. Dr. Muh. Akbar, M.Si., Dr. M. Iqbal Sultan, M.Si., Dr. Muliadi Mau, S.Sos., M.Si., Das’ad Latief, S.Sos., S.Ag., M.Si., Ph.D., Dr. Alem Febri Sonni, S.Sos., M.Si., Nosakros Arya, S.Sos., M.I.Kom., Sartika Sari Wardanhi Dh Pasha, S.Sos., M.I.Kom., Rahmatul Furqan, S.I.Kom., MGMC., Fauzan Hidayatullah, S.IP., M.A., S.IP., M.A., Ainun Jariah Yusuf, S.Sos., M.A., dan Adityar, S.Sos., M.I.Kom.

Kehadiran para dosen ini menunjukkan komitmen kuat Departemen Ilmu Komunikasi dalam memberikan dukungan penuh kepada seluruh mahasiswa, termasuk mahasiswa dengan kebutuhan khusus.

Dalam sambutannya, Dr. Sudirman Karnay, M.Si menegaskan pentingnya pendidikan inklusif di pendidikan tinggi, khususnya di Departemen Ilmu Komunikasi Unhas.

“Kami menyadari bahwa setiap individu memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan berkualitas, tanpa terkecuali. Kehadiran mahasiswa disabilitas di departemen ini merupakan bukti nyata bahwa Universitas Hasanuddin berkomitmen untuk menciptakan lingkungan akademik yang inklusif, di mana setiap mahasiswa dapat belajar dan berkembang sesuai dengan potensi mereka masing-masing,” ujarnya.

Mahasiswa disabilitas yang bergabung di Departemen Ilmu Komunikasi tahun ini terdiri dari tiga orang dengan latar belakang disabilitas yang berbeda. Salah satu dari mereka memiliki disabilitas fisik, sementara dua lainnya adalah mahasiswa dengan tunarungu dan tunagrahita yang juga memiliki ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder).