RAKYAT.NEWS, MAKASSAR – Kericuhan demonstrasi “Indonesia Gelap” di Kota Makassar semakin parah setelah seorang warga bawah umur terkena panah busur di Jalan Perintis Kemerdekaan, Senin (24/2/2025) malam.

Kapolres Makassar, Kombes Pol. Arya Perdana, menjelaskan bahwa pihak kepolisian terpaksa masuk ke dalam kampus UMI untuk menangkap pelaku pembusuran.

“Pelaku keonaran ini melontarkan panah busur, lalu mengenai salah satu masyarakat yang masih di bawah umur. Korban sudah kita bawa ke Rumah Sakit Bhayangkara dan telah mendapatkan perawatan. Polisi kemudian masuk ke kampus untuk mencari pelakunya,” ungkapnya.

Sebelum insiden pembusuran terjadi, aksi di jalan raya sempat berlangsung ricuh. Massa menutup jalan dan membakar ban, menyebabkan kemacetan panjang. Warga yang merasa terganggu akhirnya turun tangan, yang berujung pada aksi saling lempar batu antara massa aksi dan masyarakat. Situasi ini berlanjut hingga gerbang utama kampus UMI sisi kiri mengalami kerusakan akibat dorongan massa.

Polisi yang datang untuk membubarkan aksi awalnya fokus membersihkan sisa-sisa pembakaran di jalan. Namun, setelah terjadi penyerangan dengan panah busur, aparat memutuskan untuk melakukan penyisiran di dalam kampus.

Hasilnya, sebanyak 16 orang berhasil diamankan oleh kepolisian. Saat ini, mereka tengah diperiksa untuk menentukan status hukum mereka.

“Nanti kita lihat, ini kan yang kita tangkap terkait aksi hari ini. Kalau ada barang bukti yang cukup, kita lanjutkan prosesnya lebih lanjut,” kata Arya.

Selain menangkap 16 orang, polisi juga membawa beberapa kendaraan yang ditemukan di sekitar lokasi kejadian.

“Ada beberapa kendaraan yang disita, yang tidak ada pemiliknya. Bukan disita, namun dibawa ke kantor. Jika ada yang memiliki, silakan datang untuk mengambil,” tambahnya.

Terkait status mereka yang diamankan, polisi masih melakukan pemeriksaan identitas.