Bahas Kelanjutan Program RISE di Makassar, Konjen Australia Temui Munafri
“Kami juga melihat potensi besar bagi Kota Makassar untuk menjadi yang pertama di dunia dalam model peningkatan kota secara menyeluruh. Potensinya sangat besar, dan kami sangat senang bisa bekerja sama dengan pemerintah kota untuk mewujudkan hal ini,” tutup Diego.
Konsulat Jenderal Australia Todd Dias menegaskan bahwa kemitraan ini melibatkan berbagai pihak, termasuk peneliti lokal dari Universitas Hasanuddin (Unhas). Harapannya, kerja sama ini terus berkembang dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
“Ini kemitraan yang luar biasa. Yang terlibat bukan hanya dari Monash, tapi ada juga dari Unhas, peneliti lokal. Jadi mudah-mudahan kalau ada rombongan dari Monash, kita akan ajak Pak Wali tur ke situsnya,” ujar Todd Dias.
Lebih lanjut, Todd Dias melihat potensi program ini sebagai model percontohan untuk daerah lain di Indonesia. Dengan pendekatan inovatif yang diterapkan, diharapkan dampaknya dapat menginspirasi pengelolaan permukiman informal secara berkelanjutan.
“Harapan kami sebenarnya ini luar biasa untuk masyarakat lokal. Ini bisa jadi contoh untuk Indonesia,” tambahnya.
Bagi Munafri, setiap usaha yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan warga harus didukung sepenuhnya oleh pemerintah daerah.
“Pemerintah Kota Makassar akan mendukung penuh program ini. Selama ini menyangkut kepentingan masyarakat, maka support kami full, tidak setengah-setengah,” jelas Munafri.
Acara tersebut dihadiri juga oleh Manajer Hubungan Publik & Riset Cindy, Program Manager untuk Air & Sanitasi Fenni Rum, Deputy Director Water and Sanitation Benjamin Smith, RISE Director Tony Wong, Deputy Director RISE Kerrie Burge, serta Chief Investigator Ihsan Latief.
Tinggalkan Balasan