“Rumah ramah lingkungan adalah rumah yang meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan, mulai dari proses pembangunan hingga rumah tersebut dihuni. Dengan menerapkan konsep ini, akan banyak manfaat yang kita peroleh, baik untuk keluarga maupun lingkungan sekitar,” paparnya.

Prof. Sri Suro juga berharap agar para kader tidak hanya membawa pulang pengetahuan baru, namun juga semangat untuk melakukan perubahan nyata di lingkungan masing-masing. Edukasi mengenai rumah sehat dan layak huni, menurutnya, adalah langkah awal dalam menciptakan masyarakat yang lebih peduli terhadap kesejahteraan keluarga dan kelestarian lingkungan.

Turut hadir sebagai narasumber lainnya, Kepala Bidang Perumahan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Makassar, Noorhaq Alamsyah, yang memberikan penjelasan teknis mengenai standar rumah layak huni, termasuk struktur bangunan, ventilasi, pencahayaan, serta upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas perumahan warga.

Dalam sesi berikutnya, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Makassar, Sunarti, turut memberikan materi mengenai peran lingkungan rumah terhadap kesehatan penghuni.

Ia menyampaikan bahwa hunian yang tidak memenuhi standar kesehatan menjadi salah satu faktor risiko meningkatnya kasus penyakit menular dan tidak menular di perkotaan.

“Rumah sehat bukan hanya soal fisik bangunan, tapi juga bagaimana kebersihan, sanitasi, dan ventilasi diperhatikan agar penghuni dapat hidup lebih sehat dan produktif,” jelas Sunarti.

Kegiatan ini menegaskan peran strategis TP PKK sebagai mitra pemerintah dalam membangun kesadaran kolektif masyarakat terhadap pentingnya rumah sehat dan layak huni sebagai fondasi pembangunan keluarga yang tangguh dan sejahtera. (*)

YouTube player