RAKYAT NEWS, MAKASSAR – Universitas Hasanuddin melalui Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP) menggelar simposium internasional bertajuk “The 2nd International Postgraduate Symposium on Ocean Sustainability”.

Kegiatan yang dirangkaikan dengan International Student Exchange Program tersebut berlangsung di Aula FIKP, Kampus Unhas Tamalanrea, Makassar, Senin (16/06).

Turut hadir Rektor Unhas Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc., Dekan FIKP Prof. Safruddin, S.Pi., M.P.,Ph.D., para Ketua Departemen, Ketua Program Studi S2 dan S3 Ilmu Kelautan dan Perikanan, serta perwakilan dari universitas mitra, yaitu Universiti Malaysia Terengganu (Malaysia), Beibu Gulf University (Tiongkok), Universiti Malaysia Sabah (Malaysia), Kasetsart University (Thailand), dan Jimei University (Tiongkok).

Mengawali kegiatan, Ketua Panitia Prof. Dr. Ir. Yushinta Fujaya, M.Si., dalam laporannya menyampaikan, simposium ini mengusung tema “Bridging Research, Writing, and Global Collaboration for a Sustainable Ocean” yang menekankan pentingnya inovasi dan kolaborasi lintas negara dalam mendukung keberlanjutan sumber daya laut dan pesisir.

“Selama dua pekan pelaksanaan, peserta akan menjalani lima hari kegiatan tatap muka di Makassar dan sembilan hari sesi daring. Kegiatan difokuskan pada penulisan manuskrip ilmiah serta proses pengajuan ke jurnal internasional bereputasi,” jelas Prof. Yushinta.

Kegiatan resmi dibuka oleh Rektor Unhas, Prof. JJ. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan harapan agar simposium ini dapat menjadi wadah strategis pembentukan komunitas ilmiah internasional, yang berfokus pada pencarian solusi berbasis sains untuk keberlanjutan laut.

“Mahasiswa pascasarjana adalah ujung tombak pengembangan ilmu. Namun, lebih dari itu, konektivitas personal yang terbentuk melalui kegiatan seperti ini menjadi kunci terbentuknya jejaring kolaboratif jangka panjang,” jelas Prof JJ.

Dalam rangka membangun dinamika dan kebersamaan, kegiatan ini juga dirangkaikan dengan sesi capacity building, permainan kolaboratif, serta kunjungan lapangan ke Balai Budidaya Air Payau di Takalar dan situs prasejarah Leang-Leang di Maros.