Wagub Sulsel Bacakan Jawaban Gubernur atas Ranperda Perubahan APBD 2025
RAKYAT NEWS, MAKASSAR – Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Fatmawati Rusdi, membacakan jawaban Gubernur terhadap pandangan umum fraksi-fraksi DPRD Sulsel atas Nota Keuangan dan Ranperda Perubahan APBD Tahun Anggaran 2025 dalam Rapat Paripurna di Kantor Dinas Bina Marga dan Konstruksi Sulsel, Jalan AP Pettarani, Makassar, Senin, (8/9/2025).
Rapat dipimpin Ketua DPRD Sulsel Andi Rachmatika Dewi, didampingi Wakil Ketua DPRD Rahman Pina dan Yasir Mahmud. Suasana paripurna berlangsung penuh perhatian, mengingat jawaban Gubernur memuat respons atas isu strategis yang diangkat seluruh fraksi.
Fatmawati membuka penyampaiannya dengan mengungkapkan rasa duka mendalam atas tragedi 29 Agustus lalu yang menyebabkan kebakaran Gedung DPRD Sulsel dan beberapa fasilitas publik lain.
“Kita kehilangan empat saudara dalam peristiwa itu. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan,” ucapnya, seraya mengajak seluruh pihak menjadikan insiden itu pelajaran untuk mengedepankan dialog dan kebersamaa.
Menjawab pandangan Fraksi Nasdem terkait pendapatan daerah, pemerintah menegaskan tidak akan menambah beban masyarakat.
Intensifikasi akan ditempuh melalui digitalisasi layanan, integrasi data pajak, dan optimalisasi aset. Strategi ini juga menjawab pertanyaan serupa dari Fraksi Harapan .
Untuk belanja daerah yang dipertanyakan Fraksi Gerindra, pemerintah menekankan komitmen membatasi belanja seremonial dan penunjang. Alokasi diarahkan ke sektor prioritas yang langsung dirasakan publik.
“Ruang fiskal kita manfaatkan seoptimal mungkin demi layanan masyarakat,” ujar Fatmawati.
Sektor pendidikan turut menjadi sorotan. Menanggapi Fraksi Gerindra, Demokrat, dan lainnya, pemerintah menjelaskan program peningkatan kualitas guru, rehabilitasi sekolah, pengadaan alat praktik, serta bantuan seragam bagi siswa kurang mampu. Forum masyarakat peduli pendidikan juga diperkuat agar masyarakat terlibat dalam pengawasan .
Di bidang kesehatan, pemerintah menjawab pertanyaan fraksi tentang pelayanan di wilayah 3T. Layanan kesehatan bergerak dengan dokter spesialis, bidan, farmasi, hingga tenaga gizi sudah berjalan. Dua rumah sakit regional juga sedang dipersiapkan untuk memudahkan akses warga terpencil.

Tinggalkan Balasan