RAKYAT.NEWS, MAKASSAR – Suasana penuh khidmat menyelimuti Kantor Balai Kota Makassar pada Selasa (9/9/2025). Di hadapan jajaran pejabat dan unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin melantik sembilan pejabat tinggi pratama lingkup Pemerintah Kota Makassar.

Momentum ini terasa istimewa, bukan hanya karena jumlah jabatan yang didefinitifkan sekaligus, tetapi juga lantaran berlangsung pada tanggal unik dan mudah diingat, yakni 9 September 2025. Dari sembilan pejabat yang resmi dilantik, sebelumnya hanya berstatus Pelaksana Tugas (Plt) dan kini menempati posisi definitif.

Dalam arahannya, Munafri yang akrab disapa Appi menekankan pentingnya keseriusan, kebersamaan, dan fokus kerja seluruh jajaran dalam mewujudkan program prioritas Pemkot Makassar.

“Roda pemerintahan hanya dapat berjalan maksimal apabila dijalankan secara kolektif sebagai satu kesatuan yang solid,” tegas Appi.

Pelantikan ini turut dihadiri Wakil Wali Kota Makassar, Ketua TP PKK Kota Makassar Melinda Aksa Mahmud, Wakil Ketua DPRD Makassar Andi Suharmika, Dandim 1408 Makassar Kolonel Inf Franki Susant, serta unsur Forkopimda lainnya. Kehadiran mereka menambah legitimasi sekaligus dukungan atas terselenggaranya momentum penting tersebut.

Tidak hanya sebatas seremoni, pelantikan ini juga membawa dinamika baru melalui rotasi jabatan, yakni pertukaran posisi antara Dinas Pemadam Kebakaran dan Keselamatan (Damkarmat) dengan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora). Pergeseran ini dilakukan berdasarkan hasil skoring dan penilaian kinerja, dengan harapan mampu memperkuat efektivitas pelayanan publik ke depan.

Appi kembali menegaskan kepada para pejabat yang dilantik agar serius mengemban amanah jabatan. Menurutnya, jabatan bukan sekadar anugerah, melainkan bentuk pertanggungjawaban kepada masyarakat yang menanti bukti nyata dari kinerja pemerintah.

“Ini bukan hanya seremoni. Saya ingin melihat bukti nyata dari apa yang telah diucapkan dalam sumpah jabatan. Kita semua adalah satu kesatuan, tidak boleh berjalan sendiri-sendiri,” ujarnya.

Pelantikan ini juga sekaligus melengkapi formasi jabatan strategis yang sebelumnya sempat kosong, sehingga birokrasi Pemkot Makassar diharapkan dapat bergerak lebih efektif, cepat, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.

“Setiap SKPD punya tugas dan fungsi masing-masing yang harus saling menopang,” tambah politisi Partai Golkar itu.

Lebih jauh, Appi menekankan pentingnya kolektivitas dalam menjalankan roda pemerintahan. Ia menolak adanya mata rantai yang terputus, dan meminta seluruh pejabat bekerja total.

“Mulai hari ini tidak ada lagi keraguan, tidak ada lagi yang setengah gas. Semua harus gaspol untuk melayani masyarakat dengan sebaik-baiknya,” ucapnya.

Selain menyampaikan pesan kepada pejabat baru, Appi juga menyinggung peran keluarga, khususnya pasangan suami atau istri dari pejabat yang baru dilantik. Ia berharap dukungan penuh dari keluarga agar pejabat dapat fokus menjalankan tugas negara.

“Kalau negara saja percaya, masa istrinya tidak percaya? Saya titipkan kepada pasangan masing-masing, tolong dimengerti bahwa tugas ini akan banyak mengurangi waktu kebersamaan,” ujar Appi.

“Tapi percayalah, semua demi kepentingan masyarakat dan negara,” tambahnya yang disambut tepuk tangan hadirin.

Munafri menjelaskan, pelantikan dilakukan untuk segera mengisi posisi Plt yang kosong. Dengan hampir seluruh jabatan definitif terisi, ia optimistis pelayanan publik dapat berjalan lebih maksimal.

Namun, ia mengingatkan bahwa pelantikan pejabat eselon tinggi otomatis akan berdampak pada pergeseran jabatan di level bawah, seperti sekretaris yang sebelumnya menjabat pelaksana tugas.

“Gerbong ini akan terus bergerak. Ada posisi yang kosong, dan itu akan segera kita isi dengan orang-orang berkompeten. Jadi, yang lain harus bersiap. Struktur organisasi harus lengkap agar daya dobrak dalam pelayanan semakin kuat,” tutur Munafri.

Di akhir sambutannya, Wali Kota Makassar itu menegaskan pentingnya integritas sebagai teladan bagi bawahan. Baginya, integritas adalah tolok ukur kualitas seorang pejabat di mata masyarakat.

“Integritas itu akan memperlihatkan kualitas kita. Itulah yang akan dikenang dan dinilai masyarakat,” pungkasnya. (*)