Kemudian, skrining Hiperplasia Adrenal Kongenital (S-HAK), serta skrining Glucose-6-Phosphate Dehydrogenase (G6PD).

“Skrining SHK, HAK, dan G6PD dilakukan hanya dengan satu kali pengambilan sampel darah bayi. Ini prosedur sederhana tetapi sangat menentukan bagi masa depan kesehatan anak,” kata dr. Nursaidah.

Dia menambahkan, sejumlah manfaat dari pelaksanaan skrining bayi baru lahir, di antaranya. Pertama, mengetahui secara dini masalah kesehatan sebelum muncul gejala sehingga dapat segera ditindaklanjuti.

Kedua, mencegah atau mengurangi risiko komplikasi jangka panjang melalui perawatan yang diberikan sedini mungkin.

“Ketiga, meningkatkan kualitas hidup bayi, karena kelainan atau gangguan kesehatan dapat terdeteksi dan ditangani lebih cepat sehingga tidak menghambat tumbuh kembang,” tuturnya.

Dengan memperkuat komitmen pada pelayanan kesehatan keluarga melalui program SBBL, Kota Makassar terus mendorong upaya deteksi dini dan pencegahan risiko kesehatan bagi bayi.

“Langkah ini menjadi bagian dari strategi besar pemerintah kota untuk memastikan generasi masa depan tumbuh lebih sehat dan berkualitas,” tutupnya.

YouTube player