Terkait ketersediaan 12 pangan dasar ini, Mentan SYL mengaku memonitor di 34 provinsi di Indonesia. Walaupun masalah harga bukan tugas Kementan, tetapi soal produksi berada dibawah Kementan.

Iapun berharap, pemerintah daerah bisa lebih aktif, apalagi alokasinya cukup.

“Semua pejabat saya, Eselon I dan II, di minggu pertama Bulan Ramadhan tidak ada di Jakarta, semua harus turun mengecek ke distributor, importir dan lain-lain. Kalau kita turun, tentu memberi warning,” imbuhnya.

Sambungnya, telah melakukan mapping ketersediaan komoditas tani di pasaran.  Ada daerah hijau yang surplus, ada yang kuning bisa mempersiapkan dirinya sendiri, dan ada yang merah.

“Yang merah itu kita tangani, kita dekatkan ke daerah sentra,” pungkasnya.