RAKYAT.NEWS, Makassar – Banjir yang mengepung Kota Makassar beberapa hari terakhir banyak dikelukan warga. Mereka menggap banjir ini sebagai masalah serius yang belum ditangani dengan baik oleh pemerintah dan otoritas terkait.

“Bayangkanmi kita jalan berangkat kerja pagi lewat Jalan AP Pettarani harus mutar ke tempat lain biar nda kena macet. Belum lagi kalau motor mogok, kita setengah mati,” kata Meli saat dikonfirmasi Rakyat.News, Kamis, 16 Februari 2023.

Meli adalah pekerja swasta yang tinggal di Jalan Angkasa, Kelurahan Panaikang, Kecamatan Panakkukang. Menurutnya banjir tahun ini cukup parah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Di tempat tinggalnya, air masuk hingga mata kaki.

“Padahal dua tahun sebelumnya nda ji. Terpaksa angkat tempat tidur, kasih naik di atas lemari. Karena kan kita kos ji, jadi mau tidak mau harus kerja dua kali. Bersihkan kamar sama pakaian kerja biar nda basah dikena banjir,” ungkapnya.

Terpisah, warga lainnya Nahor mengatakan, sempat jadi korban banjir karena motornya mogok saat melintas di Jalan Sulawesi. “Nda bisa memang tommi dikasih menyala motor karena haruski mendorong ke tempat kerja,” ucapnya saat dikonfirmasi terpisah.

Ia terpaksa harus menumpangi ojek online untuk berangkat kerja. Kendaraanya saat ini masih disimpan di rumah setelah mogok. “Bukan hanya saya, tapi banyak kayak itu pengendara yang mogok juga kendaraanya itu hari karena banjir,” imbuhnya.

Banjir di Makassar tak hanya menggenangi pemukiman warga dibanyak wilayah. Banjir bahkan sudah merendam sejumlah ruas jalan utama. Di antaranya, Jalan AP Pettarani, Jalan Urip Sumoharjo hingga Jalan Perintis Kemerdekaan.

Banjir terjadi pascahujan dengan intensitas lebat yang melanda Makassar sejak Senin, 13 Februari 2023, dini hari. Ditambah drainase yang tersumbat akibat penumpukan sampah. Pemkot Makassar melalui otoritas terkait mulai membersihkan saluran drainase yang mapet.