RAKYAT.NEWS, MAKASSAR – Kebijakan yang inklusi dan kreatif pada masa kepemimpinan Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto menorehkan laju pertumbuhan ekonomi Kota Makassar.

Daerah dengan julukan Kota Makan Enak ini mampu mencapai pertumbuhan ekonomi 5,4 persen dibanding sebelumnya yang hanya 4 persen Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 83,12 persen pada 2022, naik 1 persen dari 2021.

Uniknya, Kota Anging Mammiri ini mengungguli raihan nasional yang mencatat pertumbuhan ekonomi 5,3 persen juga IPM-nya 72,91 persen. Hasil impresif Pemerintahan Kota Makassar ini bukan tanpa alasan.

Pasalnya walikota dua periode ini bermula melakukan engagement kepada masyarakat. Strategi dimulai dari upaya mereset kembali ekonomi dan secara bersamaan memperkuat mikro ekonomi hingga di lorong-lorong.

Itulah mengapa lahirlah Lorong Wisata. Lorong, kata Ramdhan Pomanto, merupakan sel Kota Makassar sehingga pembenahan dimulai dari situ. Ekonomi dibina, diinkubasi, ada inkubator center, pemberdayaan perempuan, city farming, inflasi kontrol, food security dan lainnya sehingga ada sirkulasi ekonomi di dalamnya.

Dari situ, masyarakat menjadi mandiri sehingga tidak perlu membeli kebutuhan dapur di pasar. Apalagi, di dalam lorong terdapat budidaya sayuran hingga budidaya perikanan. Kini sudah ada 2.077 longwis.

“Pertumbuhan ekonomi Makassar pun memberikan kontribusi positif untuk provinsi dan nasional. Alhasil, rebound dari negatif, lalu 4 persen dan kini 5 persen itu juga memperkecil gini rasio yang mencapai 0,395 dari 0,400,” katanya di sela-sela wawancara dengan Metro TV dalam acara Selamat Pagi Indonesia, Selasa (28/11) di Jakarta.

Menyempitnya gap pada gini ratio menandakan makin kecilnya ketimpangan di antara masyarakat di Kota Makassar. Itu juga menunjukkan distribusi ekonomi makin adil dan hampir setara di antara masyarakat.