Layanan marine yang disediakan oleh SPJM adalah pemanduan dan penundaan kapal. Hal ini sangat siginifikan apalagi pada masa menjelang hari raya dan libur seperti pada Ramadhan dan Idul Fitri, dimana jumlah penumpang dan barang yang berkorelasi dengan jumlah arus kapal turut meningkat. Dengan demikian SPJM telah mengantisipasi kesiapan layanan untuk kapal-kapal tersebut di seluruh kelolaan Pelindo.

“Kapal-kapal pandu dan tunda untuk pelayanan yang dioperasikan oleh anak usaha SPJM yaitu PT PT Jasa Armada Indonesia Tbk. dan PT Pelindo Marine Service semuanya rutin dilakukan pengecekan kesiapan, termasuk ketersediaan spare part kritikal jika terjadi permasalahan tekhnis bisa dengan cepat teratasi,” kata Patrick.

Sedangkan dari segi eksternal, hal yang menjadi perhatian dari SPJM adalah pemantauan cuaca dengan memperhatikan informasi dari BMKG sehingga dapat diantisipasi lebih dini. Termasuk kordinasi terkait potensi cuaca ekstrim. SPJM rutin berkoordinasi dengan BMKG dan instansi terkait untuk mitigasi risikonya.

Di stream jasa peralatan, Patrick menyampaikan bahwa kesiapan SPJM sudah dimaksimalkan terutama dalam menjaga kesiapan peralatan di pelabuhan dalam mendukung proses bongkar muat barang. Demikian pula dengan kesiapan layanan utilitas pelabuhan yang diberikan oleh SPJM group melalui anak-anak usahanya.

Untuk menjamin kesiapan peralatan di pelabuhan, tiga anak usaha SPJM yaitu PT Equiport Inti Indonesia (EII), PT Jasa Peralatan Pelabuhan Indonesia (JPPI), dan PT Berkah Industri Mesin Angkat (BIMA) senantiasa siaga untuk menjaga availabilitas peralatan sehingga kesiapan alat juga makin tinggi, kata Patrick menjelaskan.

Sedangkan layanan utilitas berupa listrik dan air itu juga telah dipersiapkan oleh dua anak usaha SPJM lainnya, yaitu PT Lamong Energi Indonesia (LEGI) dan PT Energi Pelabuhan Indonesia (EPI).