“Sosialisasi ini juga menjadi momentum memperkuat komitmen semua pihak agar anak-anak memperoleh layanan pendidikan terbaik. Namun implementasi kebijakan ini tidak akan berhasil tanpa dukungan aktif dari semua elemen,” ujarnya.

Titin berharap setelah mengikuti sosialisasi ini, seluruh peserta dapat menjadi penyambung informasi di wilayah masing-masing.

“Dengan begitu, pemahaman terhadap pentingnya PAUD Satu Tahun Pra-SD bisa tersebar luas dan diterapkan secara konsisten,” harapnya.

Selama tiga hari pelaksanaan sosialisasi, Pokja Bunda PAUD menghadirkan berbagai narasumber yang memaparkan secara mendalam terkait pentingnya pendidikan Pra-SD serta penjelasan pokok-pokok isi dari Perwali No. 51 Tahun 2021.

Peserta juga diberikan ruang berdiskusi dan menyampaikan masukan agar implementasi peraturan ini berjalan efektif.

Apresiasi terhadap pelaksanaan sosialisasi ini datang dari berbagai peserta.

Salah satunya dari Andi Fadila Rizki, Bunda PAUD Kecamatan Ujung Tanah.

Ia mengaku kegiatan ini sangat membuka wawasan dan memperkuat peran kecamatan dalam mendampingi lembaga PAUD.

“Kami siap mendukung dan menyosialisasikan kembali isi Perwali ini kepada seluruh kelurahan dan satuan PAUD di wilayah kami. Ini menjadi pengingat penting bahwa pendidikan anak dimulai sejak usia dini, dan kami harus ikut menjamin kualitasnya,” papar Fadila.

Ia juga menambahkan bahwa transisi dari PAUD ke SD harus dipastikan berjalan secara mulus dan menyenangkan bagi anak-anak, sehingga mereka tidak merasa terbebani atau takut masuk sekolah dasar.

Sementara itu, Ida, salah seorang orang tua peserta sosialisasi, menyampaikan rasa terima kasihnya atas undangan kegiatan tersebut. Ia mengaku baru memahami pentingnya masa transisi pendidikan dari PAUD ke SD setelah mengikuti sesi pemaparan dari narasumber.

“Selama ini saya kira anak cukup masuk SD di usia 7 tahun saja, tanpa PAUD pun tidak masalah. Tapi sekarang saya sadar, satu tahun PAUD sebelum SD itu sangat penting untuk persiapan emosional dan sosial anak,” tutur Ida.

YouTube player