MAKASSAR, RAKYAT NEWS – Pemerintah Kota Makassar yang sedang mengusahakan pembangunan stadion standar internasional di Untia, Kecamatan Biringkanayya mengatakan bahwa pendanaan yang direncanakan akan memakai BUMN konstruksi milik pemerintah China, dalam hal ini China Africa Machinery
Corporation Engineering (CAMCE) yang merupakan anak perusahaan bidang konstruksi di bawah induk BUMN China SINOMACH (China National Machinery Industry Corporation).

Pemkot Makassar enggan menyebutnya sebagai proyek dengan pendanaan hutang, namun pemkot Makassar mengatakan bahwa skema pendanaan yang dipergunakan adalah SKBU yakni kerjasama antara Pemerintah dan Badan Usaha.

“Skema (pendanaan-red) yang digunakan akan mengacu pada Skema KPBU, atau Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha, adalah model kerjasama antara pemerintah dan pihak swasta dalam penyediaan infrastruktur dan layanan publik,” ungkap Muhammad Roem, Kadis Infokom Pemkot Makassar

Menurut Roem, sesuai skema KPBU, maka Pemkot Makassar memiliki beberapa pilihan berkenaan Stadion Untia jika selesai dikerjakan.

Pilihan pertama, dengan skema pendanaan asing tersebut, yakni pengembalian dana pihak investor oleh pemkot Makassar secara bertahap. Cicilan stadion.

“Bisa menggunakan skema pengembalian dana melalui pembayaran bertahap oleh Pemda,” tambah Roem

Selain dengan pengembalian dana BUMN China tersebut, juga terjadap skema dimana pihak asing dapat memiliki selama 30 tahun

“Investor sebagai project owner selama 30 tahun. Pengembalian melalui sewa menyewa yg dilakukan oleh tenant, liga bola atau EO acara,” sergahnya.

Mengenai bentuk detail kerjasama antara pemkot Makassar dan investor China jika stadion setelah selesai dikerjakan, Roem mengatakan bahwa skema kerjasama akan dibicarakan lebih lanjut dengan berkolaborasi bersama Dinas PU, PTSP dan Dispora

“Kunjungan investor dari Tiongkok tersebut bukti ketertarikan mereka terhadap investasi di program stadion Untia,” tukasnya (Uki Ruknuddin)