RAKYAT NEWS, MAKASSAR – Civitas academica Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Makassar melaksanakan aksi nyata peduli lingkungan melalui kegiatan “Gerakan Wisata Bersih” dengan melakukan bersih-bersih pantai sepanjang kurang lebih 2 kilometer di kawasan pesisir mulai dari Pantai Layar Putih, Pantai Tanjung Bayang, Pantai Merdeka hingga Pantai Biru, pada hari Senin (15/9/2025)

Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian peringatan World Tourism Day yang tahun ini mengusung tema “Tourism and Sustainable Transformation” sekaligus menyemarakkan momentum Dies Natalis Poltekpar Makassar.

Pelaksanaan aksi bersih pantai ini juga dipilih untuk mendukung Gerakan Wisata Bersih (GWB) sebagai salah satu program utama Kementerian Pariwisata.

Program ini menjadi langkah nyata dalam menciptakan kebersihan destinasi, sekaligus memperkokoh semangat kolaboratif menuju pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan.

Direktur Poltekpar Makassar, Dr. Herry Rachmat Widjaja, MM.Par., menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya menjadi simbol kepedulian terhadap kebersihan lingkungan, tetapi juga bentuk nyata kontribusi civitas academica dalam mendorong transformasi pariwisata berkelanjutan.

“Kami ingin menanamkan kesadaran kepada mahasiswa dan seluruh civitas akademika bahwa menjaga kebersihan destinasi wisata adalah langkah awal menuju pariwisata yang berdaya saing dan berkelanjutan. Gerakan Wisata Bersih ini kami harap menjadi budaya positif yang terus dilanjutkan,” ujarnya.

Sebanyak 1.778 peserta yang terdiri dari dosen, pegawai, dan mahasiswa Poltekpar Makassar bahu-membahu mengumpulkan sampah plastik, botol bekas, serta limbah lain yang mencemari kawasan pantai.

Hasil kegiatan ini diharapkan tidak hanya memberi dampak langsung pada kebersihan pantai, tetapi juga menggugah kesadaran masyarakat sekitar agar lebih peduli menjaga lingkungan.

Menariknya, titik lokasi pembersihan ini juga akan menjadi jalur lari pada event “Run Tourism 2025” yang digelar dalam rangka Dies Natalis Poltekpar Makassar pada 21 September mendatang. Hal ini sekaligus menjadi simbol bahwa sport tourism dan pariwisata berkelanjutan dapat berjalan beriringan.