Materi terakhir disampaikan oleh Surayyal Hizmi dari Poltekpar Lombok yang mengajak peserta untuk melihat langsung praktik pengolahan limbah organik.

Dalam sesi ini, peserta tidak hanya mendapatkan teori tentang pemanfaatan eco-enzyme, tetapi juga berkesempatan mendemonstrasikan pembuatan cairan eco-enzyme dari kulit buah, serta memproduksi sabun cair dan sabun padat berbahan ramah lingkungan.

Kegiatan yang berlangsung hingga sore ini mendapat sambutan positif dari peserta. Selain memperkaya wawasan tentang pengelolaan sampah, kegiatan ini juga memberikan pengalaman praktis yang bisa diterapkan sehari-hari.

Melalui sosialisasi ini, Poltekpar Makassar berharap seluruh unsur kampus, mulai dari dosen, mahasiswa, hingga tenaga pendukung seperti pengelola kantin, petugas kebersihan, dan tukang kebun, dapat bersama-sama membangun budaya sadar lingkungan.

Langkah ini sekaligus memperkuat posisi Poltekpar Makassar menuju standar internasional dalam pemeringkatan berkelanjutan seperti UI GreenMetric, UC (University Ranking Comparisons), dan THE (Times Higher Education World University Rankings).

YouTube player