Pelindo Regional 4 Tingkatkan Kompetensi SDM Lewat Sertifikasi Ahli K3 Umum
RAKYAT NEWS, MAKASSAR – PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 4 menggelar kegiatan Sertifikasi Ahli K3 Umum Tahun 2025 sebagai bagian dari komitmen perusahaan dalam meningkatkan kompetensi sumber daya manusia di bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
Pelatihan berlangsung selama 12 hari, mulai 27 Oktober hingga 10 November 2025 dan diikuti oleh 18 orang pegawai dari berbagai unit kerja dan cabang di wilayah Regional 4, yang terdiri dari level General Manager, Senior Officer, dan Officer.
Pelatihan difasilitasi oleh PT Patrari Jaya Utama, dan menghadirkan Fungsional Pengawas Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Selatan, Andi Asril Malombasang, sebagai narasumber utama.
Division Head Pelayanan Operasi Pelindo Regional 4, Yusida M. Palesang, menjelaskan bahwa pelaksanaan sertifikasi ini merupakan wujud nyata komitmen Pelindo dalam meningkatkan kesadaran dan budaya keselamatan kerja di seluruh lingkungan pelabuhan.
“Pelabuhan merupakan kawasan dengan aktivitas tinggi dan tingkat risiko yang cukup besar. Karena itu, penting bagi setiap insan Pelindo untuk memahami secara menyeluruh prinsip-prinsip K3 agar setiap kegiatan operasional dapat berjalan aman, efisien, dan sesuai regulasi. Melalui pelatihan ini, kami berharap peserta mampu menjadi penggerak budaya K3 di unit kerja masing-masing,” ujar Yusida.
Menurutnya, peningkatan kompetensi di bidang K3 bukan sekadar untuk memenuhi kewajiban regulasi, tetapi juga sebagai bagian dari strategi perusahaan dalam membangun operasi pelabuhan yang berkelanjutan dan berorientasi pada keselamatan manusia serta aset perusahaan.
Selama 12 hari pelatihan, para peserta mendapatkan pembekalan yang mencakup aspek regulasi dan kebijakan nasional K3, identifikasi potensi bahaya, manajemen risiko K3, serta penerapan sistem manajemen keselamatan di lingkungan kerja.
Materi juga mencakup praktik penyusunan program K3 perusahaan, pelaksanaan inspeksi dan audit, hingga investigasi kecelakaan kerja. Pendekatan yang digunakan tidak hanya teoritis, tetapi juga aplikatif, sehingga peserta benar-benar mampu menerapkan hasil pembelajaran di lapangan.







Tinggalkan Balasan