RAKYAT NEWS, MAKASSAR – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia, Organisasi Enhancing Readiness for Transition to Electric Vehicles in Indonesia (ENTREV), dan PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar) menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan tajuk Penguatan Ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) bersama para pemangku kepentingan strategis di kantor PLN UID Sulselrabar, Kota Makassar pada Selasa (18/11/2025).

Kegiatan ini menghadirkan perwakilan Kementerian ESDM, ENTREV, Dinas ESDM Provinsi Sulawesi Selatan, Perguruan Tinggi di Makassar, guru-guru SMK, serta provider kendaraan listrik, dan infrastruktur pendukung.

FGD sekaligus ajang bagi penyedia mobil listrik untuk turut memamerkan produk mobil listriknya dan menunjukkan langkah penting dalam memperkuat ekosistem kendaraan listrik di Sulawesi Selatan dan Indonesia Timur.

Melalui diskusi multipihak, PLN mendorong percepatan adopsi kendaraan listrik, peningkatan infrastruktur Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU), hingga pengembangan kompetensi SDM di sektor akademik.

Analis Kebijakan Ahli Muda Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, M. Nur Taufik memaparkan ekosistem kendaraan listrik tentu dibutuhkan mengingat biaya operasional lebih murah, teknologi maju, dan harga bersaing.

“Kendaraan listrik tentu berkontribusi mengurangi emisi karena secara langsung memperbaiki kualitas udara. Selain itu yang tak kalah penting penggunaan kendaraan listrik dapat memaksimalkan penggunaan energi domestik,” kata Nur Taufik.

Ia menegaskan Kementerian ESDM terus memberikan dukungan kepada komunitas KBLBB melalui penerbitan aturan percepatan KBLBB beserta infrastruktur pengisiannya.

“Kementerian ESDM akan terus melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak. Kami optimis melalui FGD ini meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk beralih dari kendaraan BBM ke kendaraan listrik,” jelasnya.

Pada kesempatan yang sama PLT Kepala Dinas ESDM Provinsi Sulawesi Selatan, Andi Eka Prasetya menjelaskan sistem kelistrikan Sulawesi Bagian Selatan cukup memadai sehingga mampu mengakomodasi pertumbuhan KBLBB masyarakat di Sulawesi Selatan.

“Masyarakat mulai antusias dengan kendaraan listrik karema lebih efisien dan efektif. Potensi pasar juga sangat besar sehingga Pemerintah Sulsel terus mendukung kebijakan percepatan ekosistem baik di lingkungan internal pemerintahan maupun kemudahan bagi masyarakat,” kata Andi Eka.

Pada kesempatan berbeda, General Manager PLN UID Sulselrabar, Edyansyah mengapresiasi inisiatif kolaborasi multipihak yang menjadi salah satu kunci kesuksesan dalam percepatan ekosistem KBLBB.

“Ekosistem kendaraan listrik tidak dapat dibangun secara parsial. Diperlukan kolaborasi pemerintah, industri, akademisi, hingga komunitas pendidikan agar transisi energi berjalan cepat dan berkelanjutan,” ujar Edyansyah.

Tercarat, hingga Oktober 2025 sebanyak 219 pelanggan di Sulawesi Selatan telah menikmati layanan Home Charging Service (HCS).

“Tingginya jumlah pelanggan menunjukkan antusiasme masyarakat yang semakin besar terhadap penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB). Program HCS merupakan layanan PLN yang memungkinkan pemilik kendaraan listrik untuk mengisi daya baterai mobil mereka secara praktis dari rumah, tanpa perlu mengunjungi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU),” pungkasnya.

Edyansyah menjelaskan, PLN juga mengadakan Program Stimulus Percepatan Penggunaan KBLBB, di antaranya berupa pemberian insentif biaya penyambungan pasang baru dan tambah daya sebesar 50 persen, serta insentif diskon 30 persen pada home charging di waktu Luar Waktu Beban Puncak (LWBP) pukul 22.00–05.00 WITA. Seluruh promo ini berlaku mulai 1 Juli 2025 hingga 30 Juni 2026.

“Bagi pemilik mobil listrik yang sedang bepergian dan ingin mengisi daya, tidak perlu khawatir. PLN telah menyediakan 65 unit SPKLU di 51 lokasi yang tersebar di wilayah Sulselrabar. PLN siap 24 jam melayani para pengguna mobil listrik yang ingin mengisi daya di SPKLU,” tegas Edyansyah.

Ia menambahkan, PLN tidak hanya menyediakan infrastruktur pengisian kendaraan listrik, tetapi juga berperan sebagai katalis bagi seluruh pemangku kepentingan. KBLBB adalah masa depan transportasi dan memiliki potensi besar untuk memimpin perubahan. (*)