Ia juga meminta agar seluruh perencanaan event dilakukan lebih matang, tidak hanya pada konten acara tetapi juga infrastrukturnya.

Munafri mencontohkan pengalaman penyelenggaraan event internasional jetski yang sebelumnya kurang maksimal karena kesiapan sarana pendukung belum optimal.

“Infrastruktur dan supporting system harus kita urus dari awal. Gunakan carnet untuk peralatan negara lain yang masuk. Semua harus dipersiapkan lebih profesional,” tegasnya.

Dalam CoE 2026, Wali Kota juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas komunitas dan sektor kreatif. Ia meminta setiap bulan harus memiliki event besar yang jelas dan terjadwal.

Tidak ada lagi periode kosong tanpa agenda. Ia ingin agar seluruh OPD mempercepat proses perencanaan sehingga serapan anggaran dapat dimulai sejak awal tahun.

“Saya tidak mau lagi ada bulan tanpa event. Bulan satu harus sudah ada kegiatan besar. Anggaran sudah siap, jadi percepat,” sebutnya.

Dengan arahan tersebut, Pemerintah Kota Makassar menargetkan Calendar of Event 2026 menjadi yang paling komprehensif, kreatif, dan berdampak dalam sejarah penyelenggaraan event kota.

Juga, sekaligus memperkuat posisi Makassar sebagai pusat maritim, budaya, dan ekonomi kreatif di kawasan Indonesia Timur.

“Jadi, event-event besar Makassar pada 2026 harus berstandar kolaboratif, bukan sekadar menarik penonton dari luar daerah, tetapi juga menghadirkan mereka sebagai bagian dari kegiatan,” tutup Munafri. (*)

YouTube player