Ketua Srikandi PLN UID Sulselrabar, Yuli Ashaniais, yang juga menjabat sebagai Senior Manager Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN UID Sulselrabar menyampaikan bahwa Inspiring Srikandi dirancang sebagai ruang aman bagi perempuan agar berani bersuara, memahami haknya, serta merawat dirinya secara utuh.

Ia menambahkan bahwa Srikandi PLN berkomitmen mendorong terciptanya lingkungan kerja yang saling menghargai, bebas dari intimidasi, serta mendukung keberanian perempuan dalam menjaga batasan diri.

“Inspiring Srikandi kami hadirkan sebagai ruang aman bagi perempuan untuk belajar, didengar, dan dipulihkan. Kami ingin memastikan bahwa perempuan tidak hanya kuat secara profesional, tetapi juga sehat secara mental dan emosional,” ujar Yuli.

Komitmen tersebut selaras dengan capaian PLN yang dinobatkan sebagai Great Place to Work (GPTW) Tahun 2025. Penghargaan ini diberikan kepada perusahaan yang dinilai berhasil membangun budaya kerja positif, berintegritas, dan berorientasi pada kesejahteraan pegawai.

Adapun poin-poin utama yang mengantarkan PLN meraih predikat tersebut antara lain terciptanya lingkungan kerja yang saling menghargai, adanya rasa aman bagi pegawai untuk menyampaikan pendapat dan keluhan, kepemimpinan yang dipercaya, serta perhatian perusahaan terhadap kesehatan mental dan keseimbangan kehidupan kerja pegawai.

General Manager PLN UID Sulselrabar, Edyansyah yang ditemui dalam kesempatan terpisah menegaskan bahwa keselamatan dan martabat manusia merupakan fondasi utama dalam membangun budaya kerja PLN yang sehat dan berkelanjutan.

Ia menambahkan bahwa komitmen tersebut akan terus diperkuat melalui kebijakan, sistem, dan budaya kerja yang berpihak pada pegawai.

“PLN tidak hanya berbicara tentang kinerja dan target, tetapi juga tentang manusia di dalamnya. Lingkungan kerja yang aman, saling menghargai, dan bebas dari kekerasan adalah tanggung jawab bersama,” ujar Edyansyah.

Kegiatan ditutup dengan diskusi dan refleksi bersama. Inspiring Srikandi menjadi pengingat bahwa lingkungan kerja yang aman tidak hanya dibangun melalui regulasi dan sistem, tetapi juga melalui keberanian untuk peduli, mendengar, dan saling menjaga. (*)

YouTube player