PLN UID Sulselrabar Gelar Inspiring Srikandi, Dorong Lingkungan Kerja Aman Bagi Perempuan
RAKYAT NEWS, MAKASSAR – Sebagai bagian dari upaya mewujudkan Respectful Workplace sekaligus bentuk dukungan nyata bagi pegawai perempuan, PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar) menggelar kegiatan Inspiring Srikandi bertema “Build Safety, Embrace Healing, Celebrate You.” Bertempat di Ballroom Rewako, kegiatan ini menghadirkan ruang dialog, edukasi, dan sharing bagi pekerja perempuan dalam membangun lingkungan kerja yang aman, saling menghargai, dan berpihak pada kesehatan mental.
Sebanyak 110 pegawai perempuan dari seluruh unit-unit yang berada di bawah naungan PLN UID SULSELRABAR turut hadir dalam kegiatan tersebut.
Fokus utama kegiatan ini terletak pada sesi sosialisasi tentang lingkungan kerja yang sehat harus terbebas dari diskriminasi, intimidasi, dan pelecehan, serta memberikan ruang aman bagi setiap individu untuk menyampaikan pendapat dan melaporkan pelanggaran tanpa rasa takut.
Selain memberikan sosialisasi, dalam acara ini juga menghadirkan materi dari psikolog klinis Nur Hafidzah, M.Psi., Psikolog yang memberikan materi tentang “Koneksi Bersama Diri dan Memori Traumatik.”
Dalam sesi ini, peserta diajak memahami bahwa trauma merupakan respons alami tubuh terhadap pengalaman yang dirasakan mengancam, yang kerap muncul dalam bentuk kecemasan, serangan panik, hingga burnout.
Kegiatan Inspiring Srikandi ini turut mendapat apresiasi dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Ibu Meisy Papayungan, yang mewakili Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Provinsi Sulawesi Selatan. Ia menyampaikan penghargaan atas inisiatif PLN dalam menghadirkan ruang edukasi dan pemulihan bagi perempuan pekerja.
“Kami mengapresiasi langkah PLN melalui kegiatan Inspiring Srikandi ini. Upaya membangun lingkungan kerja yang aman dan peduli terhadap kesehatan mental sejalan dengan komitmen pemerintah dalam perlindungan perempuan. Kegiatan seperti ini penting untuk terus diperluas agar perempuan merasa didukung, dilindungi, dan dihargai,” tutur Meisy.
Ketua Srikandi PLN UID Sulselrabar, Yuli Ashaniais, yang juga menjabat sebagai Senior Manager Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN UID Sulselrabar menyampaikan bahwa Inspiring Srikandi dirancang sebagai ruang aman bagi perempuan agar berani bersuara, memahami haknya, serta merawat dirinya secara utuh.
Ia menambahkan bahwa Srikandi PLN berkomitmen mendorong terciptanya lingkungan kerja yang saling menghargai, bebas dari intimidasi, serta mendukung keberanian perempuan dalam menjaga batasan diri.
“Inspiring Srikandi kami hadirkan sebagai ruang aman bagi perempuan untuk belajar, didengar, dan dipulihkan. Kami ingin memastikan bahwa perempuan tidak hanya kuat secara profesional, tetapi juga sehat secara mental dan emosional,” ujar Yuli.
Komitmen tersebut selaras dengan capaian PLN yang dinobatkan sebagai Great Place to Work (GPTW) Tahun 2025. Penghargaan ini diberikan kepada perusahaan yang dinilai berhasil membangun budaya kerja positif, berintegritas, dan berorientasi pada kesejahteraan pegawai.
Adapun poin-poin utama yang mengantarkan PLN meraih predikat tersebut antara lain terciptanya lingkungan kerja yang saling menghargai, adanya rasa aman bagi pegawai untuk menyampaikan pendapat dan keluhan, kepemimpinan yang dipercaya, serta perhatian perusahaan terhadap kesehatan mental dan keseimbangan kehidupan kerja pegawai.
General Manager PLN UID Sulselrabar, Edyansyah yang ditemui dalam kesempatan terpisah menegaskan bahwa keselamatan dan martabat manusia merupakan fondasi utama dalam membangun budaya kerja PLN yang sehat dan berkelanjutan.
Ia menambahkan bahwa komitmen tersebut akan terus diperkuat melalui kebijakan, sistem, dan budaya kerja yang berpihak pada pegawai.
“PLN tidak hanya berbicara tentang kinerja dan target, tetapi juga tentang manusia di dalamnya. Lingkungan kerja yang aman, saling menghargai, dan bebas dari kekerasan adalah tanggung jawab bersama,” ujar Edyansyah.
Kegiatan ditutup dengan diskusi dan refleksi bersama. Inspiring Srikandi menjadi pengingat bahwa lingkungan kerja yang aman tidak hanya dibangun melalui regulasi dan sistem, tetapi juga melalui keberanian untuk peduli, mendengar, dan saling menjaga. (*)








Tinggalkan Balasan