Roem pun menyebut penghargaan ini sebagai hasil kerja kolektif seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam pengembangan ekosistem digital Kota Makassar.

“Ini juga adalah kerja sama dari seluruh OPD, sehingga kolaborasi dan kolaborasi bersama itu menjadi salah satu faktor kunci dalam kita mendapatkan apresiasi dari Digital World 2025,” lanjutnya.

“Sehingga ini menjadi pemantik, pemicu motivasi kita untuk dapat bekerja lebih baik lagi di tahun-tahun ke depan dalam proses transformasi digital di Kota Makassar,” tambahnya.

Lebih lanjut, ia menilai penghargaan ini merupakan hasil penilaian dan sesi wawancara tim juri terhadap inovasi LONTARA+, yang sekaligus memberikan banyak masukan konstruktif untuk peningkatan layanan tersebut agar semakin relevan.

“Yang kami paparkan adalah LonTARA Plus, Layanan Online Terintegrasi Warga Kota Makassar. Dewan jurinya seperti kita lihat dari berbagai praktisi teknologi di Indonesia, dari berbagai guru besar, sehingga ini menjadi salah satu faktor yang membuat kita menjadi lebih percaya diri,” ungkapnya.

“Karena banyak masukan dalam proses penjurian tersebut, sehingga kami sangat terapresiasi dan menjadi motivasi bagi kami untuk peningkatan improvement dalam membangun LONTARA Plus ke depan,” sambungnya.

“Dengan berbagai dorongan dan penilaian positif tersebut, Diskominfo Makassar berkomitmen terus mengembangkan LONTARA Plus sebagai platform andalan untuk memudahkan seluruh layanan publik kota,” pungkasnya.

Sebagai informasi, TOP Digital Awards tahun ini diikuti oleh 200 kandidat dari instansi pemerintah dan korporasi, namun hanya belasan yang lolos hingga tahap penilaian penghargaan.

Pada tahap tersebut, Pemkot Makassar memaparkan capaian, inovasi, dan penguatan sistem digital yang dinilai berkontribusi langsung terhadap keberlanjutan organisasi dan peningkatan layanan publik.

YouTube player