“Dia tidak mau melihat apa makna dari konstitusi, dia tidak melihat regulasi yang hadir ditatanan konstitusi sehingga isu-isu ini hangat diperbincangkan bahkan dari jajaran Menteri banyak yang mendukung untuk bagaimana untuk tetap melanjutkan proyek yang dilakukan Jokowi-Ma’ruf,” jelasnya.

Baca Juga: Alami Luka Bakar Aksi Demo 11 April di Bone, Korlap Dilarikan ke RS

Lanjutnya, mengenai klarifikasi dari Jokowi, ia mengatakan bahwa hal tersebut belum dapat menjadi kesepakatan karena bisa saja hal itu menjadi pengalihan untuk menghentikan langkah mahasiswa. Namun, kita harus melihat bersama apa yang sebenarnya terjadi agar isu tersebut tidak terdengar lagi karena akan terbengkala mengenai konstitusi, dan berharap semoga nantinya tidak terjadi hal yang sama karena dapat mencederai konstitusi hingga memungkinkan untuk terulangnya kembali reformasi yang terjadi pada tahun 1998.

“Kalau persoalan yang baru kita lihat sama-sama itu ada tanggapan daripada Jokowi tentang persoalan itu, kita tidak terlalu pemahamkan pada persoalan itu karena jangan sampai sebagai pengalihan isu saja untuk bagaimana gerakan mahasiswa ini terhenti. Tapi kita memang sama-sama mau lihat betul ini semua tayangan untuk bagaimana tidak lagi terdengar persoalan isu-isu itu karena pembengkala persoalan konstitusi dan semoga saja kedepan hal ini tidak terjadi lagi karena mencederai konstitusi kita di Indonesia yang digadang-gadang akan terjadi Reformasi jilid dua selain tahun 1998,” ungkapnya.