Iskandar menyatakan, bagaimana mau bicara pilkada kalau kursi di kabupaten dan provinsi jeblok. Harusnya, kata dia, ada skala prioritas. Kader-kader yang mau silahkan bermimpi, tapi jangan dianggap dia sedang memimpin kumpulan relawan TP.

“Di partai politik tidak boleh, mereka punya hak yang sama dengan hak kita. Silahkan anda bermimpi tapi jangan anda merusak tujuan utama partai. Mimpinya sangat mengganggu perfomanya. Jangan jadi ketua partai, bikin relawan saja,” katanya.

Iskandar menegaskan, tidak melarang orang untuk bermimpi, tapi jangan merusak semuanya.

Iskandar menyarankan, TP harus mengajak semua potensi yang ada duduk sebuah forum resmi untuk meletakkan semua masalah, semua dibuka di atas meja kita bicarakan.

“Anda sebagai pimpinan ambil keputusan di atas meja bukan di bawah meja,” tegas Ketua KNPI SulSel di tahun 90 an itu.

Untuk itu, sambungnya, perlu dibuat kesepakatan di atas meja dengan mengundang semua komponen lewat rapat pleno. Misalnya, masalah caleg, karena banyak kader-kader Golkar yang masih punya keinginan jadi caleg.

“Tapi jangan lupa tidak semua pengurus Golkar mau jadi caleg, di kampung-kampung mereka senang saja berpartai tidak perlu menjadi apapun,” ujarnya.

Baca Juga : TP Jadi Keynote Speaker Sekolah Politik Mahasiswa FISIP se-Sulsel

Nonton Juga