RAKYAT.NEWS, MAKASSAR – Badan Pusat Statistik (BPS) Makassar mencatat adanya penurunan kemiskinan di Kota Makassar, dari angka 5,11 persen pada 2021 menjadi 5,04 persen pada 2022.

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Makassar, Armin Paera mengatakan masalah pak ogah dan pengemis di Kota Makassar mulai menurun.

Namun, Amir meminta masyarakat tak lengah dengan angka tersebut. Sebab, kata dia Kita Makassar menjadi pintu masuk berbagai daerah di Indonesia Timur.

“Jadi setiap kegiatan sosial memang lainnya ke Dinas Sosial. Itu tidak memungkinkan bahwa kota Makassar sebagai pintu Indonesia bagian timur begitu banyak urbanisasi,” ujar Armin.

Lebih lanjut Armin mengatakan masalah pengemis dan pak ogah perlu ada sumbangsi dari masyarakat untuk menekan angka pengemis di Kota Makassar.

“Jadi sebenarnya permasalahan yang kita dapati di Dinsos Makassar, kita membutuhkan juga partisipasi dari masyarakat. Jadi masyarakat kalau bisa jangan memberi. Kita tidak menghalangi orang untuk bersedekah tapi kalau untuk ini kami harap masyarakat paham,” pungkasnya.

Menurutnya, dengan rasa iba masyarakat terhadap pengemis, bisa memberikan ruang untuk mereka menjadikan hal tersebut sebagai ladang bisnis.

Sehingga, Armin meminta masyarakat tak acuh akan hal tersebut. Dengan begitu, pemerintah Kota (Pemkot) Makassar bisa menekan angka pengemis dan pak Ogah.

“Kami tidak melarang masyarakat untuk bersedekah. tapi lebih baik kalau bersedekah langsung saja misalnya ke panti asuhan atau di tempat yang lain,” ungkapnya.