RQ-LHU diketuai Ustadz Muhammad Amir Bakkara. Berdiri sejak 2013 dan bertujuan untuk mendorong dan menjadikan Provinsi Sulsel sebagai daerah agamais. RQ-LHU melahirkan 500 santri setiap tahunnya.

Antusias masyarakat masuk di RQ-LHU sangat tinggi. Terbukti, sejak berdiri 2013 terjadi penambahan santri secara signifikan. Belum lagi, Rumah Quran di Sulsel ada 58 titik yang tersebar di tiga daerah yaitu Makassar, Gowa dan Maros.

“Para pengajar kita itu datang menawarkan diri untuk mengajar quran dan gratis. Ternyata, masih banyak orang yang ingin berbuat tanpa berharap imbalan justru mereka mengeluarkan rejekinya untuk santri,” ungkap Ustad Muhammad Amir.

Metode pengajaran Rumah Quran sudah menggunakan model pembelajaran metode Qiro’ah.

Metode itu salah satu model yang sudah mendapat sertifikasi dari Kemenag sebagai salah satu metode pengajaran Al Qur’an.

Diketahui, saat ini RQ-LHU mengasuh santri sekira 2000-an dari 58 Rumah Quran. Kemudian, didukung oleh 200-an ustadz-ustadzah yang memiliki sertifikat pembelajaran.

Program saat ini adalah meningkatkan keberdayaan pengajar melalui pelatihan wirausaha sosial yang berdasarkan sistem Sirkah ato berbasis syariah.