MAKASSAR –  Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan ‘Danny’ Pomanto bersama Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang, Djaya Sukarno meninjau Kolam Regulasi Nipa-Nipa atau dikenal dengan Waduk Nipa-Nipa untuk antisipasi banjir akibat curah hujan yang tinggi, Sabtu (17/12).

Baca Juga: Libatkan 5.000 Peserta, Lomba Tarik Tambang IKA UNHAS Sulsel Bakal Pecahkan Rekor MURI

Walikota Makassar Danny Pomanto datangi waduk Nipah-nipah untuk pantau ketinggian air dikarenakan debit air hujan yang turun dengan derasnya.

 

Danny, mengatakan pihaknya sudah memerintahkan semua perangkat pemerintah termasuk infrastruktur penanganan banjir untuk dimaksimalkan menghadapi cuaca buruk yang berkepanjangan. Baik itu curah hujan dengan milimeter besar, sampai dengan lamanya curah hujan.

 

Pasalnya, ia mencatat ada dua faktor, yakni faktor milimeter curah hujan dan lamanya waktu hujan itu turun.

 

“Dapat kita lihat, waduk Nipa-Nipa yang menyangga Makassar karena air dari yang lain lari ke sini itu pasti dari Makassar sehingga kepala balai telah mengantisipasi itu,” kata Danny.

 

Termasuk, kata dia, Pemkot Makassar mengantisipasi dengan menggerakkan semua perangkat daerah; Dinas Sosial, BPBD, Camat, Lurah, RT/RW semua disiapkan.

 

Danny menjelaskan, Waduk Nipa-Nipa ini mencoba untuk mentransitkan air. Meski dalam dua hari ini hujan dengan intensitas ringan terus mengguyur tetapi kondisinya masih terkontrol dan terkendali.

 

“Alhamdulillah kondisi cukup terkendali, stabil. Karena dari pantauan (aliran sungai) ini dia mengalir. Itu berarti volume air itu masih bisa ditransfer ke laut lewat sungai ini,” ujarnya.

 

Lebih lanjut, jika tidak mengalir maka terjadi banjir dan harus dipastikan kesiapan seluruh pihak terkait.

 

“Kalau dia tidak mengalir maka bisa banjir. Itu bedanya. Tadinya itu prediksi cuaca tetapi kita lihat lebih ke intensitas hujan ringan. Hari ini saya ingin memastikan bahwa kelurahan, kecamatan dan grup siaga banjir itu semua sigap,” tegasnya.