Sindikat Uang Palsu di UIN Makassar, Rudianto Lallo : Pelakunya Orang Pintar
RAKYAT NEWS, MAKASSAR – Anggota Komisi III DPR-RI Rudianto Lallo ikut angkat bicara tentang sindikat pembuat uang palsu yang terungkap di lingkungan Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar.
Menurutnya, pelaku yang terlibat dalam kejahatan sindikat ini pastinya merupakan orang pintar yang paham akan teknologi. Dimana, aktornya intelektualnya sangat memahami alat yang digunakan untuk produksi uang palsu tersebut.
Rudianto juga menyebutkan dengan adanya barang bukti berupa mesin cetak berukuran besar. Menurutnya, mesin cetak yang digunakan bukanlah alat biasa.
“Berartikan canggih nih, teknologi ini, biasanya kalau kejahatannya canggih, itu pasti juga melibatkan orang-orang canggih, pelakunya orang pintar,” ujar Rudianto Lallo, dikutip dari detikSulsel, Rabu (18/12/2024).
“Kita mau polisi membongkar aktor intelektualnya, karena kalau melihat peristiwanya, membaca sepintas peristiwa ini, ini canggih, menggunakan alat canggih, kemudian kertasnya juga sudah pasti canggih, mirip (uang asli) karena infonya bisa masuk di ATM (saat setor tunai),” sambungnya.
Dugaan Dua Pelaku Seorang Bankir
Selain itu, ia meminta kepolisian untuk mengklarifikasi informasi terkait dugaan keterlibatan seorang bankir dalam sindikat tersebut.
“Saya mendengar informasi bahwa ada dua pelaku adalah seorang bankir,” lanjutnya.
Sindikat uang palsu yang saat ini terdiri dari 15 tersangka itu melibatkan pihak yang berada di dalam dan di luar kampus. Menurut Rudianto, hal ini menunjukkan bahwa sindikat tersebut terorganisir dengan baik.
“Sudah pasti jaringan terstruktur karena melibatkan orang dalam dan orang luar, orang luarnya adalah seorang bankir,” sambungnya.
Rudianto saat ini mendorong kepolisian untuk segera mengungkap secara menyeluruh sindikat dalam kasus ini. Dia berharap polisi akan menangani kasus ini dengan sungguh-sungguh.
“Kita minta Polres Gowa untuk setiap saat bisa mengupdate perkembangan kasus ini, jangan ada terkesan lambat-lambat, ditutup-tutupi,” lanjut Rudianto.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan