“Jam operasionalnya juga, mungkin tidak lagi mulai jam 5 subuh, kita tidak bisa begitu karena anggarannya terbatas,” ujarnya.

Terkait tarif untuk penumpang, Setiawan menyatakan bahwa hal ini masih akan dibahas lebih lanjut, terutama karena rencana ini sudah dibicarakan bersama DPRD Sulsel.

“Kita maunya sama yang Trans Sulsel yang gratis, tapi inikan akan dibicarakan nanti, mungkin pimpinan yang jelaskan nanti. Wacana (ambil alih) ini juga sudah dibicarakan kemarin sama DPR, diusulkan, mungkin secara detail nanti akan ada penyampaian lagi ke DPR. Kalau gambaran umum kita sudah dipanggil RDP,” pungkasnya.

Diketahui, 2 koridor Teman Bus Trans Mamminasata di Makassar harus berhenti beroperasi mulai 1 Januari 2025 karena subsidi yang diberikan oleh Kementerian Perhubungan dihentikan.

Koridor 1 rute Panakkukang Square-Pelabuhan Galesong dan koridor 2 rute Unhas Tamalanrea-Stasiun Mandai via Bandara Sultan Hasanuddin berhenti beroperasi.

Namun, subsidi untuk koridor 5 tetap dilanjutkan oleh Kementerian Perhubungan, yang melayani rute Unhas Teknik Gowa ke Unhas Tamalanrea.

Setiawan menyatakan bahwa saat ini pihaknya sedang menyiapkan kerangka acuan kerja (KAK). Langkah selanjutnya adalah meluncurkan proses tender untuk menunjuk pihak ketiga sebagai operator.

“Saat ini kami mempersiapkan proses e-katalog, sudah mau ditenderkan. Anggarannya kurang lebih Rp 10 miliar, lebih banyak kementerian, sedangkan kita terbatas. Jadi intinya melayani koridor 1 rute Takalar-Makassar,” ujar Setiawan.

Setiawan menyatakan bahwa proses persiapan KAK tersebut sudah memasuki tahap akhir. Namun, dia belum dapat memastikan kapan tender akan dimulai, termasuk jadwal mulai operasi Teman Bus.

“(KAK) Lagi di-finishing ini, secepatnya (ditenderkan). Kita lihat nanti tergantung pimpinan, kalau pimpinan bilang uji coba dulu kita uji coba,” katanya.

YouTube player