RAKYAT NEWS, MAKASSAR – Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan mengalokasikan dana sebesar Rp 10 miliar untuk subsidi Teman Bus Trans Mamminasata koridor 1 rute Makassar-Takalar dari Panakkukang Square ke Pelabuhan Galesong. Anggaran tersebut dianggap kurang sehingga rencana operasionalnya akan disesuaikan.

Kepala Bidang Angkutan Jalan Dinas Perhubungan Sulawesi Selatan, Setiawan, menjelaskan bahwa anggaran subsidi untuk koridor 1 ini lebih kecil dibandingkan dengan yang diberikan oleh Kementerian Perhubungan. Oleh karena itu, operasional Teman Bus juga akan menyesuaikan dengan ketersediaan anggaran.

“Jelaslah pasti akan ada pengurangan armada, pengurangan jadwal, headway (waktu tunggu), karena anggaran dia (kementerian) lebih besar. Kalau misalnya dulu headway-nya 15 menit ada bus, kita mungkin tidak bisa ikuti itu, karena anggaran terbatas,” ujar Setiawan, dikutip dari detikSulsel, Minggu (26/1/2025).

Ia menyebutkan bahwa waktu tunggu Teman Bus sebelumnya didukung subsidi Kementerian Perhubungan yang sangat besar. Setiawan mengatakan bahwa subsidi dari Kementerian berjumlah dua kali lipat dari yang dialokasikan oleh pemerintah provinsi.

“Saya tidak hafal, tapi kurang lebih Rp 15 sampai Rp 20 miliar itu. Headway-nya itu 15 menit antar bus satu dengan yang lain. Pasti kita lebih lama, artinya kalau kemampuan cuma bisa tiap 20 menit, yah 20 menit,” jelasnya.

Dia mengakui bahwa waktu tunggu ini akan menjadi bagian dari KAK yang saat ini sedang dalam tahap persiapan akhir sebelum proses tender. Pihaknya juga akan mempertimbangkan jam sibuk berangkat dan pulang kerja.

“Masih dipelajari konsep KAK-nya, selain itu ada juga jam sibuk, misalnya pagi sampai jam berapa, kita perbanyak di situ, terus jam pulang juga,” katanya.

Setiawan juga menyebutkan bahwa anggaran yang terbatas akan berdampak pada penyesuaian pemberhentian dan jadwal operasional bus. Ia menyatakan bahwa lokasi pemberhentian bus juga akan disesuaikan dengan kondisi lapangan dan hasil survei yang akan dilakukan.

“Jam operasionalnya juga, mungkin tidak lagi mulai jam 5 subuh, kita tidak bisa begitu karena anggarannya terbatas,” ujarnya.

Terkait tarif untuk penumpang, Setiawan menyatakan bahwa hal ini masih akan dibahas lebih lanjut, terutama karena rencana ini sudah dibicarakan bersama DPRD Sulsel.

“Kita maunya sama yang Trans Sulsel yang gratis, tapi inikan akan dibicarakan nanti, mungkin pimpinan yang jelaskan nanti. Wacana (ambil alih) ini juga sudah dibicarakan kemarin sama DPR, diusulkan, mungkin secara detail nanti akan ada penyampaian lagi ke DPR. Kalau gambaran umum kita sudah dipanggil RDP,” pungkasnya.

Diketahui, 2 koridor Teman Bus Trans Mamminasata di Makassar harus berhenti beroperasi mulai 1 Januari 2025 karena subsidi yang diberikan oleh Kementerian Perhubungan dihentikan.

Koridor 1 rute Panakkukang Square-Pelabuhan Galesong dan koridor 2 rute Unhas Tamalanrea-Stasiun Mandai via Bandara Sultan Hasanuddin berhenti beroperasi.

Namun, subsidi untuk koridor 5 tetap dilanjutkan oleh Kementerian Perhubungan, yang melayani rute Unhas Teknik Gowa ke Unhas Tamalanrea.

Setiawan menyatakan bahwa saat ini pihaknya sedang menyiapkan kerangka acuan kerja (KAK). Langkah selanjutnya adalah meluncurkan proses tender untuk menunjuk pihak ketiga sebagai operator.

“Saat ini kami mempersiapkan proses e-katalog, sudah mau ditenderkan. Anggarannya kurang lebih Rp 10 miliar, lebih banyak kementerian, sedangkan kita terbatas. Jadi intinya melayani koridor 1 rute Takalar-Makassar,” ujar Setiawan.

Setiawan menyatakan bahwa proses persiapan KAK tersebut sudah memasuki tahap akhir. Namun, dia belum dapat memastikan kapan tender akan dimulai, termasuk jadwal mulai operasi Teman Bus.

“(KAK) Lagi di-finishing ini, secepatnya (ditenderkan). Kita lihat nanti tergantung pimpinan, kalau pimpinan bilang uji coba dulu kita uji coba,” katanya.

YouTube player