Melinda Aksa Dorong Sinergi Lintas Sektor untuk Pendidikan Anak Usia Dini
“Saya ingin Pokja ini aktif, responsif, dan terus belajar serta berinovasi. Kualitas layanan PAUD bukan hanya soal sarana, tapi juga soal kepedulian dan sentuhan hati,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Andi Bukti Djufrie, menegaskan pengembangan layanan PAUD harus sejalan dengan visi Makassar yang unggul, inklusif, aman, dan berkelanjutan.
Menurutnya, “unggul” berarti peningkatan kompetensi pendidik, kurikulum yang mutakhir, dan lingkungan belajar yang kondusif. “Inklusif” menekankan pemerataan akses pendidikan tanpa diskriminasi.
“Aspek ‘aman’ berarti melindungi anak dari kekerasan dan menciptakan lingkungan ramah anak. Sementara ‘berkelanjutan’ mengacu pada kesinambungan program lintas periode,” jelasnya.
Ia berharap Raker Pokja ini dapat melahirkan gagasan segar yang menjawab tantangan di lapangan. Pendidikan anak usia dini, katanya, tidak bisa dijawab dengan pendekatan biasa.
“Anak-anak kita hidup di era digital. Program PAUD harus adaptif dan mengikuti perkembangan zaman,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Pokja Bunda PAUD Kota Makassar, Titin Florentina Purwasetiawatik, dalam sesi pemaparan menyampaikan tugas umum, indikator kinerja, serta peran strategis Pokja dalam mendukung implementasi PAUD Holistik Integratif.
Ia menegaskan Pokja Bunda PAUD berperan mendukung kebijakan nasional, termasuk program Wajib Belajar PAUD 1 Tahun sebagai bagian dari Wajib Belajar 13 Tahun. Layanan untuk anak usia 5–6 tahun harus menjadi prioritas daerah.
“Kita harus dorong PAUD bermutu untuk semua. Bunda PAUD harus jadi penggerak, penginspirasi, dan pemersatu dalam memberikan yang terbaik bagi anak-anak,” ujar Titin.
Acara dilanjutkan dengan pemaparan rencana kerja tahunan, penjadwalan kegiatan, serta diskusi antar bidang dalam mematangkan program kerja.

Tinggalkan Balasan