“Saya berharap edukasi ini bisa menjadi pijakan untuk memperbaiki semua hal yang disebutkan, sehingga perusahaan mampu meningkatkan kapasitasnya sekaligus memberikan manfaat lebih besar bagi Pemerintah Kota Makassar,” tutup Munafri.

Sementara itu, Direktur Utama PT BPR Kota Makassar Perseroda, Ir. Qurani Masiga, memaparkan laporan pertanggungjawaban kinerja perusahaan untuk tahun buku 2024. Dalam laporannya, Qurani menyampaikan bahwa total aset perusahaan mencapai Rp25,947 miliar atau 199,9% dari target Rencana Kerja Perusahaan (RKP) sebesar Rp23,738 miliar.

“Pada rapat hari ini, kami melaporkan pertanggungjawaban yang telah diaudit, sekaligus menyampaikan usulan-usulan strategis terkait pengelolaan perusahaan dan kebijakan pemegang saham,” kata Qurani.

Ia menjelaskan bahwa dari sisi pendapatan, PT BPR mencatatkan pendapatan operasional sebesar Rp3,234 miliar, sementara beban operasional mencapai Rp3,8 miliar—lebih tinggi dibandingkan proyeksi awal sebesar Rp2,5 miliar.

“Laba buku tahun 2024 tercatat sebesar Rp225 juta. Ini menjadi dasar untuk pembahasan penggunaan laba bersih setelah pajak,” ujarnya.

Dalam RUPS tersebut juga dibahas rencana penyempurnaan struktur direksi dan dewan pengawas, menyesuaikan dengan ketentuan terbaru dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 21 Tahun 2024. Selain itu, agenda rapat juga mencakup evaluasi terhadap penghasilan jajaran manajemen perusahaan.

Turut hadir dalam rapat tersebut antara lain Wali Kota Makassar selaku pimpinan pemegang saham, tim ahli Wali Kota, Hudli Huduri, dan Dara Nasution. (*)

YouTube player