RAKYAT.NEWS, MAKASSARPemerintah Kota (Pemkot) Makassar resmi meluncurkan sistem pembayaran non-tunai berbasis QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) di sektor pelayanan publik, termasuk pasar tradisional, terminal, dan pembayaran air bersih PDAM.

Peluncuran ini menjadi langkah nyata dalam mempercepat transformasi digital dan memperkuat tata kelola keuangan yang lebih efisien, transparan, dan akuntabel.

Wali Kota Makassar, , menyampaikan bahwa penggunaan QRIS adalah strategi penting untuk menciptakan sistem transaksi yang modern, seraya mendorong masyarakat agar semakin terbiasa dengan ekosistem digital.

“Mulai hari ini, pembayaran karcis di terminal, belanja di pasar, dan pembayaran PDAM sudah bisa dilakukan dengan QRIS,” ujar Munafri dalam peluncuran yang berlangsung di Pasar Pusat Niaga Daya, Kecamatan Biringkanaya, Senin (28/7).

Acara ini diinisiasi oleh tiga BUMD: PD Pasar, PD Terminal, dan PDAM Kota Makassar. Hadir dalam peluncuran ini Wakil Wali Kota Makassar Aliyah Mustika Ilham, Ketua TP PKK Melinda Aksa Mahmud, Sekretaris Daerah Zulkifly Nanda, Tim Ahli Pemerintah Kota Makassar, serta Wakil Ketua DPRD Makassar Andi Suharmika.

Munafri menekankan bahwa transformasi digital bukan sekadar gaya hidup, tetapi kebutuhan. Ia mendorong warga untuk memanfaatkan teknologi guna mendukung kemudahan dan ketepatan transaksi.

“Dengan QRIS, kita tidak perlu lagi membawa uang tunai atau menerima kembalian berupa permen. Harga transaksi menjadi presisi, tanpa pembulatan,” terangnya.

Bagi pelaku usaha, khususnya UMKM, sistem ini juga menawarkan keuntungan berupa pencatatan otomatis yang memudahkan pelaporan keuangan secara rapi dan bisa dipertanggungjawabkan. Menurut Munafri, hal ini turut menghilangkan celah manipulasi angka dalam setiap transaksi.

“Digitalisasi akan menutup peluang permainan angka. Semua tercatat, bisa ditelusuri, dan diawasi. Ini penting untuk memperkuat akuntabilitas,” tegasnya.

YouTube player