RAKYAT NEWS, MAKASSAR – Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendesa PDT) menggelar bimbingan teknis (Bimtek) Peningkatan Kapasitas Pengajar Daerah (TOT) yang berfokus pada konvergensi pencegahan dan penanganan stunting. Kegiatan ini berlangsung dari tanggal 24 hingga 26 September 2025 di Hotel Gammara, Makassar, Sulawesi Selatan.

Bimtek yang diselenggarakan oleh Direktorat Pembangunan Desa dan Perdesaan ini diikuti oleh perwakilan dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinas PMD), Dinas Kesehatan (Dinkes), Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinas PPKB), serta Pendamping Desa dari 21 kabupaten se-Sulawesi Selatan.

Materi yang disampaikan dalam kegiatan ini mencakup isu-isu krusial seperti permasalahan stunting di desa, konvergensi pencegahan stunting, pengorganisasian kelembagaan penanganan stunting di tingkat desa. Juga isu-isu terkait perubahan iklim, kesehatan, dan keselamatan kerja (K3), fasilitasi pendataan dan pelaporan melalui aplikasi eHDW (Elektronik Human Development Worker), serta pemanfaatan data dari Village Score Card untuk perencanaan program.

Dalam sambutan penutupannya, Direktur Pengembangan Sosial Budaya dan Lingkungan Desa dan Perdesaan, Drs. Andrey Ikhsan Lubis, M.Si, menyampaikan apresiasinya kepada seluruh peserta. “Kami berharap pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh selama bimtek ini dapat diterapkan dan dikembangkan di daerah masing-masing. Peserta TOT ini diharapkan menjadi agen perubahan yang mampu meningkatkan peran pemerintah desa dalam penanganan stunting,” ujar Andrey.

Peserta bimtek ini dipersiapkan untuk menjadi pengajar pada berbagai kegiatan pelatihan di daerah. Fokus utama mereka adalah memperkuat sinergi antara berbagai pihak, seperti Pemerintah Desa, Kader Pembangunan Manusia (KPM), Tim Pendamping Keluarga (TPK), Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Desa, dan Kader Posyandu, guna mencapai konvergensi yang efektif dalam upaya penurunan angka stunting.