RAKYAT.NEWS, MAKASSAR – Suasana hangat dan penuh empati terasa di Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Makassar saat Kepala Rudenim, Rudy Prasetyo, menggelar kegiatan coffee morning bersama delapan orang deteni di taman blok hunian Rudenim, Rabu (5/11/2025).

Dalam kegiatan yang dikemas santai itu, Rudy duduk bersama para deteni, menyeruput kopi sambil mendengarkan secara langsung berbagai cerita dan curahan hati mereka yang tengah menjalani masa pendetensian.

Ia menegaskan, kegiatan ini menjadi wadah penting bagi pihaknya untuk menampung aspirasi, keluhan, serta harapan para deteni secara terbuka dan penuh perhatian.

Beberapa deteni memanfaatkan kesempatan tersebut untuk menyampaikan isi hati mereka, terutama tentang kerinduan mendalam terhadap keluarga di kampung halaman.

Beberapa di antaranya menceritakan bagaimana mereka merindukan anak dan istri yang sudah lama tidak dijumpai, membuat suasana pertemuan berubah menjadi haru dan penuh emosi.

Selain itu, sejumlah deteni juga mengeluhkan kendala biaya pemulangan (deportasi) yang membuat mereka belum dapat kembali ke negara asal. Mereka berharap adanya percepatan proses pemulangan agar dapat segera berkumpul dengan keluarga.

Menanggapi hal itu, Rudy Prasetyo menyampaikan bahwa Rudenim Makassar akan terus berupaya maksimal dalam memfasilitasi setiap kebutuhan deteni sesuai dengan peraturan dan kewenangan yang berlaku.

“Kami memahami betul beban emosional yang kalian rasakan. Kerinduan adalah hal yang manusiawi. Kami akan menindaklanjuti setiap aspirasi, terutama terkait koordinasi pemulangan, meskipun terkendala biaya,” ujarnya.

Ia menambahkan, kegiatan coffee morning ini bukan hanya sekadar ajang berbincang santai, melainkan bentuk nyata pendekatan humanis yang diterapkan Rudenim Makassar.

Melalui interaksi langsung seperti ini, pihaknya berharap dapat menjaga komunikasi dua arah dengan para deteni, mengurangi tekanan psikologis, serta memastikan hak-hak mereka tetap terpenuhi selama menjalani masa pendetensian.

YouTube player