Unhas Gaungkan Kedaulatan AI dalam Kuliah Umum PIMNAS ke-38
“Data kita, habit kita, ini sangat berguna bagi mereka. Nvidia punya market share 3,5 kali lebih besar dari Gross Domestic Product kita, inilah harga dari data kita,” tambah Miklos.
Untuk itu, menurutnya untuk mencapai Indonesia Emas 2045, Indonesia perlu melihat nilai dari data-data ini. Salah satunya adalah dengan pengembangan sistem yang dapat mengintegrasikan beragam aspek secara terpadu. Salah satunya untuk mendukung kedaulatan pangan, yang dapat diintegrasikan dengan sektor pertanian.
Di akhir pemaparannya, Miklos menegaskan kedaulatan AI harus dimulai dari kemauan untuk membuat, kemampuan untuk menghasilkan, dan kebanggaan terhadap karya sendiri. Ia menilai nilai strategis ini hanya dapat tumbuh jika ekosistem nasional memberi ruang bagi inovasi.
“Banyak orang hebat di Indonesia, tapi seringnya cuma di belakang layar. Maka dari itu kita perlu switch cara pandang kita dari sekadar mengagumi pihak luar menjadi yakin bahwa kita pun bisa melakukan hal yang sama,” tutup Miklos.
Setelah paparan materi, kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab. Selain Miklos, kegiatan ini juga menghadirkan Dr. Haris Syahbuddin, DEA (Kepala Pusat Perakitan dan Modernisasi Pertanian Tanaman Pangan) sebagai narasumber, memberikan materi mengenai “Peran Generasi Muda Membangun Indonesia yang Berdaulat Pangan”.
Seluruh rangkaian kegiatan berlangsung lancar hingga pukul 16.00 Wita. (*)








Tinggalkan Balasan