Pemilihan RT/RW, Munafri Minta Warga Tak Terpecah karena Perbedaan Pilihan
RAKYAT.NEWS, MAKASSAR – Hari pencoblosan Pemilihan RT/RW yang digelar pada hari ini Rabu (3/12/2025), Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin turun langsung memantau kesiapan dan situasi keamanan di tiga kecamatan wilayah Mamarita, Selasa (2/12/2025) malam.
Pemantauan tersebut dilakukan bersama Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Arya Perdana, Dandim 1408/Makassar Letkol Kav Ino Dwi Setyo Darmawan, Kepala Badan Kesbangpol Makassar Fatur Rahim, serta jajaran SKPD Pemkot Makassar.
Tim gabungan Pemkot, TNI, dan Polri bergerak menyisir Kecamatan Tamalate, Mariso, dan Mamajang untuk memastikan kondisi tetap kondusif menjelang pesta demokrasi di tingkat dasar tersebut.
Setiap titik pemukiman hingga Tempat Pemungutan Suara (TPS) ditinjau guna memastikan kesiapan teknis, kelayakan lokasi, serta keamanan bagi warga yang akan menggunakan hak pilihnya.
Kehadiran unsur pengamanan yang lengkap menjadi wujud komitmen pemerintah dan aparat menjaga agar pemilihan berlangsung aman, damai, dan bebas dari potensi keributan.
Pemerintah Kota Makassar bersama aparat keamanan menegaskan pentingnya memberikan rasa nyaman kepada masyarakat selama proses pemilihan berlangsung. Seluruh warga diharapkan dapat menyalurkan hak pilih dengan tenang tanpa tekanan maupun gangguan.
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menekankan pentingnya menjaga keamanan dan persatuan dalam pelaksanaan Pemilihan RT/RW. Ia menyebut pemilihan ini merupakan kesempatan bagi masyarakat memilih figur terbaik yang mampu menjadi penggerak dan pemimpin di tingkat pemerintahan paling dasar.
“Saya berharap pemilihan besok adalah pemilihan yang dilaksanakan oleh masyarakat dalam rangka bagaimana masyarakat yang akan menjadi ketua RT adalah orang-orang yang memang layak untuk menjadi tokoh masyarakat yang ada di wilayahnya,” ujar Munafri.
Menurutnya, aspek terpenting dari gelaran pemilihan adalah menjaga keamanan dan ketertiban. Ia meminta agar tidak tercipta konflik maupun perpecahan akibat perbedaan pilihan.
“Yang paling penting adalah menjaga keamanan dari seluruh pelaksanaan kegiatan ini. Yang menang, tolong dirangkul yang kalah. Yang kalah, konsolidasi ke yang menang,” tegasnya.
Ia mengingatkan bahwa perpecahan hanya akan merugikan masyarakat, terutama ketika ego atau dendam pribadi memengaruhi pelayanan publik. RT/RW, kata Munafri, merupakan perpanjangan tangan pemerintah di wilayah masing-masing.
“RT/RW yang terpilih ini adalah kepanjangan tangan pemerintah. Seluruh bentuk intervensi, apakah itu bantuan, support, sumbangan, akan turun melalui ketua-ketua RT ini,” jelasnya.
Karena itu, ia menekankan bahwa jabatan ketua RT bukan bidang untuk mencari gengsi atau bersantai. Tugas tersebut menuntut komitmen dan kesediaan bekerja untuk kepentingan warga.
“Kalau mau jadi ketua RT baru mau santai-santai, itu salah alamat. Karena ketua RT nanti itu pasti akan sangat sibuk,” katanya.
Ia juga meminta calon maupun pendukung yang kalah agar tidak membawa ego pribadi yang justru merugikan warga. Menurutnya, menarik diri dari kegiatan sosial atau memisahkan diri hanya akan memperburuk pelayanan publik.
“Coba bayangkan kalau yang kalah hanya karena ego pribadinya mengajak pendukung untuk tidak mau bergabung. Kasihan pendukung-pendukung ini. Tidak akan mendapatkan sesuatu karena ego satu orang,” ujarnya.
Lebih jauh, Munafri menjelaskan syarat domisili bagi calon ketua RT diperlukan agar pemimpin yang terpilih memahami karakteristik wilayah dan kondisi warganya.
“Supaya tahu orang-orang yang ada itu yang terpilih jadi ketua RT. Tahu kondisi wilayahnya, tahu siapa yang miskin, tahu siapa yang perlu bantuan, tahu siapa yang sakit,” jelasnya.
Ia menegaskan kembali bahwa pemilihan RT/RW bukan ajang adu kekuatan atau persaingan keras, melainkan sarana memastikan hadirnya figur yang mampu menjadi koordinator dan penghubung efektif antara warga dan pemerintah.
“Pemilihan ini diadakan untuk benar-benar memuji ketokohan seseorang untuk mampu dijadikan pemimpin di tingkat bawah. Bisa berkomunikasi dengan lurahnya, camatnya, Danramil, Kapolsek,” ujarnya.
Munafri meminta seluruh pihak menjaga suasana kondusif dan menghindari keributan. Ia menegaskan bahwa pemilihan ini mencari sosok yang mau bekerja dan mengurusi kebutuhan masyarakat.
“Ini bukan tempat untuk sok jago. Tapi mencari orang yang mau sibuk, mau mengurusi masyarakat,” tegasnya.
Ia turut menyampaikan bahwa berbagai aduan penyaluran bantuan kerap ditujukan kepada ketua RT. Karena itu, pemilihan langsung memberi kesempatan bagi masyarakat memilih figur yang dianggap paling mampu memfasilitasi kebutuhan mereka.
Menutup arahannya, Wali Kota meminta aparat keamanan, lurah, dan tokoh masyarakat untuk menjaga proses pemilihan agar tetap aman dan terkendali.
“Tolong kita menjaga sama-sama ini. Supaya tidak ada ribut-ribut, tidak ada riak-riak, karena kita mau pemilihan ini berjalan aman dan lancar,” harapnya.
Sebelum melanjutkan pemantauan ke sejumlah TPS, Munafri mengarahkan para camat agar memastikan pelaksanaan pemilihan berlangsung tertib.
“Namanya pemilihan, pasti ada sedikit riak, tapi tolong diminimalisir semaksimal mungkin. Yang kami inginkan, pemilihan ini berjalan aman dan lancar,” pungkasnya. (*)
Tim Redaksi

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses
Terkait
Poltekpar Makassar Gelar Pelatihan Pengolahan Kopi bagi Warga Tanjung Merdeka
Wali Kota Makassar Instruksikan Transparansi Ketat Jelang Pemilihan RT/RW Serentak
Unhas PIMNAS Homecoming: Rayakan Capaian dan Mantapkan Langkah
Holy, Petinju Sulsel Wakili Indonesia di Kejuaraan Dunia 2025 di Dubai
Pencabutan Nomor Urut Calon RT/RW Kecamatan Rappocini Resmi Dimulai
Terkini
Lomba Video Promosi Wisata dan Ekonomi Kreatif Jeneponto Resmi Digelar
PLN Group Sulsel Tanam 10.150 Pohon di Jeneponto Lewat Roots of Energy
Final CustoMAXI 2025: 48 Modifikator Berebut Gelar The King of MAXI







Tinggalkan Balasan