MAKASSAR – Aliansi BEM Sejajaran Perintis menggelar aksi demonstrasi menolak wacana penundaan pemilu pada Senin, 11 April 2022 di Jl Perintis Kemerdekaan.

Aliansi ini berasal dari berbagai elemen mahasiswa di wilayah perintis, yakni BEM STIM LPI Makassar, BEM STMIK Akba Makassar, BEM Politeknik MultiMedia Makassar, dan BEM STIE LPI Makassar.

Baca Juga : Puluhan Peserta Ikuti LK II BEM STIM LPI Makassar

Para mahasiswa yang turun ke jalan melakukan aksi unjuk rasa dengan membakar ban dan memblokade jalan sebelum menuju titik aksi di fly over.

Korlap Aliansi BEM Perintis, Andi Sulaeman dalam orasinya mengatakan, penundaan Pemilu dan Perpanjangan Masa Jabatan Presiden adalah pengkhianatan terhadap UUD 1945 & Reformasi.

Korlap BEM Perintis yang juga sebagai Ketua BEM STIM LPI Makassar, Andi Sulaeman saat menyampaikan orasinya.

Menurutnya, upaya penundaan Pemilu terus digulirkan elit politik. Jelas itu bukan sekedar “testing the water”, untuk menguji reaksi publik. Apalagi kekuasaan hari ini, baik Pemerintah maupun DPR, tidak pernah peduli dengan pendapat Rakyat. Ingatan publik tentang “legidiot” atau produk legislasi yang dibuat secara ugal-ugalan, minim informasi, anti-kritik, serta abai dengan partisipasi rakyat, belum hilang hingga saat ini.

Ketua BEM STIM LPI ini menyebut hal tersebut mulai dari revisi UU KPK, revisi UU Minerba, revisi UU MK, Omnibus Law UU Cipta Kerja, hingga UU IKN, dikebut dengan cara-cara yang sama, yakni “tidak pernah mau mendengar protes dan keluhan Rakyat”. Seperti istilah Jules Verne dalam Twenty Thousand Leagues Under The Sea, “Aures habent et non audient”, kekuasaan punya telinga tapi tidak mendengar, punya mata tapi tidak melihat.