“Strategi terpenting yang perlu dilakukan dalam mengawal penanganan Stunting ini adalah bagaimana memperkuat komitmen bersama, Alhamdulillah Sulsel merupakan salah satu provinsi tercepat dalam pembentukan Tim Percepatan Penurunan Stunting atau TPPS mulai dari tingkat provinsi, kabupaten kota, kecamatan hingga desa kelurahan, kita semuanya sudah terbentuk 100 persen,” ujar Andi Rita.

Dalam upaya memperkuat konvergensi percepatan penurunan stunting, lanjut Andi Rita, BKKBN Sulsel telah melakukan penandatanganan komitmen bersama percepatan penurunan stunting bersama ketua TPPS se-Sulawesi Selatan.

“Selain itu kita juga telah melakukan rapat koordiansi teknis percepatan penurunan stunting dengan mengundang TPPS Provinsi dan Kabupaten/Kota, dilanjutkan penguatan KIE percepatan penurunan stunting kepada 311 Camat se Sulawesi Selatan, Mitra TNI, Kepala KUA, organisasi wanita dan profesi, Penyuluh KB serta unsur media,” ujar Andi Rita.

Andi Rita menambahkan untuk melakukan pendampingan kepada keluarga berisiko stunting, BKKBN Sulsel telah membentuk Tim Pendamping Keluarga (TPK) sebanyak 6.682 Tim atau sebanyak 20.046 orang terdiri dari Bidan, Kader PKK dan Kader KB.

“Selain itu kita juga telah membetuk Satgas Stunting di Provinsi dan 24 Kabupaten Kota serta pembentukan Tim Audit Kasus Stunting yang terdiri dari tim ahli yakni dokter anak, kandungan, gizi dan Psikolog, kemudian tim teknis OPD terkait bersma satgas,” ungkap Andi Rita.