RAKYAT.NEWS, MAKASSAR – Salah satu momen penting dalam Wisuda Sarjana ke XX dan Pascasarjana ke XIII Nobel Indonesia, pada Selasa, 8 Agustus 2023, ialah penyerahan penghargaan “Education Awards” kepada Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman.

Prosesi diserahkan langsung oleh Rektor Insitut Teknologi dan Bisnis Nobel Indonesia, Dr.Ir. H. Badaruddin, serta Pembina Yayasan Pendidikan Nobel Makassar, Mutiawan M. Handaling.

Andi Sudirman Sulaiman, dalam sambutannya menuturkan, pihaknya terus memberikan dukungan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Salah satu bukti perhatiannya, adalah menyediakan kuota pppk guru.

“Di provinsi Sulsel, kami tertinggi menyediakan kuota pppk di indonesia. Yang kami jaga adalah kualitas pendidikan dan kami sudah mengukuhkan kurang lebih 7500 guru di Sulsel,” katanya.

Disisi lain, ia juga menyoroti bahwa kesejahteran guru maupun dosen adalah hal yang urgent. Alasannya, profesi ini adalah profesi yang terhormat.

“Kalau SDM bisa jadi dicetak, alumninya (Nobel Indonesia) mungkin ada yang akan menjadi, bupati, gubernur, kepala daerah. Karena satu orang (alumni) ini akan jauh lebih berharga daripada satu pembangunan,” terangnya.

Sementara itu, Rektor Insitut Teknologi dan Bisnis Nobel Indonesia mengungkapkan tema yang digunakan dalam wisuda kali ini bertajuk animasi.

“Tema animasi atau anime di wisuda tahun ini kami ambil salah satu maksudnya itu sebagai pesan-pesa bahwa saat ini dalam bisnis memang harus mengeksplore,” ujarnya.

Bahkan bisnis baru yang sekarang mendominasi memang di anime. Khususnya anak-anak muda senang dengan tema animasi. Sehingga wajah-wajah yang ada di Nobel mencoba dibuat lebih animasi.

“Makanya kami angkat tema ini, selain sebagai kebutuhan pasar, juga kami memang tiap tahun mau angkat yang beda. Sebut saja tahun lalu, ada tema teknologi,” tuturnya.

Kendati demikian, tak meninggalkan kesan formal. Wisuda tetap dibuat sakral, dengan mengikuti aturan-aturan yang ada.

Tak hanya memperlihatkan tema animasi, tetapibaju toga yang dikenakan wisudawan berbeda dengan baju wisuda pada umumnya.

Bajunya berbentuk jubah bagian tengahnya dibuat memperlihatkan bagian dalam busana yang dikenakan. Sehingga kebaya ataupun batiknya tidak tertutupi. Seperti model toga kampus luar negeri.

*Mulai sekarang dibuat coorporated colour untuk Nobel di setiap fakultas atau prodi. Memang dimulai perkenalkan ciri khas nobel dengan warnanya, makanya diambil tema biru merah yang mendominasi,” ucap Badaruddin.

Tahun ini total wisudawan Nobel berjumlah 410 orang dari tiga progam studi saat ini telah menamatkan 4233 alumni.

Dari jumlah tersebut, kata Badar diprediksi akan terus mengalami pertumbuhan. Hal ini dikarenakan Nobel Indonesia terus menjawab dengan menghadirkan 7 prodi baru.

Diantaranya, ada prodi Teknik Pertambangan, Pendidikan Teknologi dan Informasi, Sistem Teknologi dan Informasi, Teknologi Hasil Perikanan, Magister Manajemen dan Kewirausahaan, hingga Keuangan Publik.

“Setahun terakhir terasa geliat akademik dosen baik penelitian maupun pengabdian. Jika tahun lalu di kirim ke ipb mahasiswa, saat ini ada 5 mahasiswa yg dikirim merdeka belajar di politeknik Melbourne,” lanjutnya.

Salah Seorang peserta Wisuda dari Fakultas Ekonomi, Berliana mengaku jika kampusnya keren. Sebab berbeda dengan kampus lain saat wisuda.

“Kami saja kagum karena kampus kekinian. Mengikuti perkembangan jaman, jadi kan biasa kalau wisuda itu orang bilang prosesinya membosankan. Ini kami justru menikmati karena banyak hiburan yang dibalut dengan tema animasi,” ucapnya.

Diketahui, Wisuda Nobel Indonesia kali ini juga sangat berbeda, karena menyediakan area bermain anak. Fasilitas ini, menjadi alternatif bagi anak yang berusia dibawah 10 tahun.