Khutbah Idul Adha Imam Muslim Australia : Rumah Sebagai Madrasah Pertama
“Umat Islam tidak lagi menjadi objek, tapi harus tampil sebagai pelaku, sebagai fa’il, bukan maf’ul bih,” ujarnya.
Mengakhiri khutbah, Imam Amin mengajak jamaah untuk kembali menjadikan rumah sebagai sumber energi rohani dan kekuatan sosial.
“Kalau masjid adalah pusat ibadah kolektif, maka rumah adalah madrasah kehidupan pertama dan utama,” tegas Doktor University of New South Wales, Sydney, Australia ini.
Usai khutbah, Ketua Harian Masjid Al Markas Al Islami, Prof. Mustari Mustafa, menyampaikan apresiasi atas kehadiran dan pesan yang dibawakan Imam Amin.
“Kami merasa terhormat menerima tokoh Muslim dari Australia. Ini memperkuat semangat internasionalisasi dakwah dan keterbukaan Masjid Al Markas,” katanya.
Ia menambahkan bahwa masjid ini selalu terbuka untuk tokoh Muslim nasional dan internasional.
“Sebelum ini, Imam Syamsi Ali dari New York juga telah menyampaikan khutbah di sini. Kami berharap ini menjadi ruang perjumpaan pemikiran Islam dari berbagai penjuru dunia,” kata Guru Besar Filsafat Islam UIN Alauddin Makassar ini.
Masjid Al Markas Al Islami yang menjadi tempat berlangsungnya khutbah ini merupakan salah satu masjid terbesar di Indonesia bagian timur.
Diresmikan pada Januari 1996 dan mampu menampung hingga 10.000 jamaah, masjid ini memiliki arsitektur unik yang memadukan inspirasi dari Masjidil Haram, Masjid Nabawi, dan unsur lokal Sulawesi Selatan. Gagasan pembangunan masjid ini lahir dari pengalaman spiritual Jenderal (Purn.) Muhammad Jusuf saat berhaji, dan dirancang oleh arsitek masjid ternama Ir. Ahmad Nu’man.
Penulis : Andi Mukhairi

Tinggalkan Balasan