TP PKK Makassar Dorong 153 UMKM Binaan Melek Keuangan dan Digitalisasi
Menurutnya, pencatatan keuangan merupakan pondasi utama untuk memisahkan keuangan pribadi dan bisnis, mengetahui keuntungan, hingga membuat perencanaan usaha ke depan.
“Laporan keuangan juga menjadi syarat utama ketika UMKM ingin mengajukan kredit, menjalin kemitraan bisnis, dan mengurus izin usaha,” katanya.
Ia pun menegaskan bahwa pencatatan keuangan bukanlah beban, melainkan investasi untuk masa depan usaha.
Sementara itu, materi literasi digitalisasi disampaikan oleh Nada Madarmuha dari Program Digital Entrepreneurship Academy.
Nada menekankan para pelaku UMKM harus melek digital agar bisa memanfaatkan platform-platform daring untuk pemasaran, pembayaran, dan komunikasi bisnis.
“Ayo ibu-ibu harus melek digital, seperti membuka sistem QRIS sebagai metode pembayaran praktis dan menggunakan aplikasi akuntansi digital untuk memudahkan pembukuan usahanya,” jelasnya.
Selain itu, Nada mengajak pelaku UMKM memanfaatkan media sosial dan platform AI dalam untuk membuat konten kreatif sekaligus memperkuat branding usaha mereka.
“Sekarang sudah banyak platform untuk berjualan, seperti Shopee, TikTok, dan Instagram. Ibu-ibu bisa memasarkan produknya di semua platform tersebut. Ibu-ibu juga bisa meminta bantuan ChatGPT membuat konten promosi jadi lebih mudah,” ujarnya.
Sebagai penutup, Nada juga mengingatkan pentingnya menjaga keamanan digital agar usaha lebih aman dan terhindar dari risiko penipuan maupun kebocoran data.
Selain menerima pembekalan, para peserta juga membawa produk unggulannya untuk dipamerkan dan saling bertukar pengalaman, sebagai bentuk sinergi dan semangat membangun usaha bersama.

Tinggalkan Balasan