Proyek Jaringan Bawah Tanah di Makassar Mulai Digodok, 6 Ruas Jalan Jadi Tahap Awal
“Insya Allah, awal tahun nanti kami mulai pelaksanaan. Untuk tahap pertama, ada enam ruas jalan. Semua desain sudah kami siapkan,” kata Ricky saat presentasi di hadapan Pemkot Makassar.
Ricky memaparkan, di setiap ruas akan dipasang tiga jalur pipa dengan fungsi berbeda. Akses – jalur distribusi ke pelanggan operator.
Kemudian, Backbone (tulang punggung) – jalur utama yang dapat disewa oleh provider. Serta, distribusi – jalur pendukung untuk jaringan internal.
Misalnya, di Jalan Boulevard, misalnya, ducting sharing akan ditempatkan berdampingan dengan pipa PDAM. Galian dilakukan tiap 50 meter dengan kedalaman sekitar 1,5 meter.
“Teknik yang dipakai flinching, sehingga tidak merusak seluruh badan jalan, hanya sebatas area galian,” ujarnya.
Untuk Jalan Pengayoman, konsepnya serupa. Sementara di Jalan Haji Bau, hasil survei menemukan sejumlah pipa PDAM yang tidak terdokumentasi.
“Kami minta pendampingan agar jika terjadi kebocoran pipa, bisa segera ditangani,” tambah Ricky.
Di Jalan Sultan Hasanuddin, tantangan lebih berat karena keberadaan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) yang posisinya sejajar dengan rencana galian ducting.
“Ini perlu pengawasan ketat agar pelaksanaannya aman,” jelasnya.
Setiap 50 meter akan dipasang handhole atau manhole yang dilengkapi pipa HDPE berdiameter 6 inci, berisi mikroduct tiga jalur. Desain ini diproyeksikan mampu menampung kebutuhan jaringan hingga 5–6 tahun ke depan.
Ia menambahkan, pusat kendali jaringan akan dikelola melalui Network Operation Center (NOC) milik PT Tiga Permata Bersinar dan provider terkait.
“Dengan sistem ini, gangguan jaringan bisa terdeteksi cepat, sekaligus memudahkan identifikasi provider mana yang perlu penanganan,” paparnya.
Ricky juga menyampaikan, pihaknya telah berkomunikasi dengan PLN untuk mengintegrasikan jaringan listrik agar tidak terjadi tumpang tindih. Namun, prosesnya diperkirakan lebih lama karena PLN memiliki banyak jalur kabel eksisting.

Tinggalkan Balasan