Rudenim Makassar Perkuat Sinergi Lintas Sektor dalam Penanganan Pengungsi Luar Negeri lewat FGD
Ia menjelaskan bahwa penyelarasan tersebut dibutuhkan untuk menyatukan persepsi, memperkuat alur koordinasi, meningkatkan efektivitas pelayanan, serta mencegah potensi konflik sosial.
Kesbangpol menegaskan fokus pada empat pilar utama: penguatan kelembagaan dan SOP, pemenuhan pelayanan dasar, penjagaan kamtibmas, dan pemberdayaan sosial.
Kesbangpol juga menyoroti tantangan berupa perbedaan budaya dan kebutuhan administrasi data pengungsi yang lebih tertib. Untuk itu, pihaknya mendorong penyelenggaraan rapat koordinasi rutin, standarisasi pengelolaan Community House (CH), serta penguatan sistem pengawasan secara menyeluruh.
Upaya ini diharapkan menciptakan tata kelola penanganan pengungsi yang lebih terstruktur, tertib, dan kondusif di Kota Makassar.
Sebagai tuan rumah, Kepala Rudenim Makassar, Rudy Prasetyo, memaparkan capaian kinerja sepanjang tahun 2025 terkait pendetensian dan fasilitasi resettlement pengungsi luar negeri.
Pada kesempatan yang sama, ia memperkenalkan inovasi baru berupa SIMPHONI (Sistem Informasi Pengungsi Terintegrasi), sebuah platform berbasis teknologi yang dirancang untuk mengoptimalkan proses pendataan, pemantauan, dan pelaporan pengungsi.
“SIMPHONI adalah platform digital yang dirancang untuk mengoptimalkan pendataan, pemantauan, dan pelaporan pengungsi, mewujudkan tata kelola yang lebih efektif, transparan, dan humanis di tengah tantangan penanganan pengungsi yang kompleks,” jelas Rudy.
FGD ini diharapkan menjadi momentum penguatan komitmen bagi seluruh anggota Satgas PPLN Kota Makassar. Melalui kolaborasi yang lebih solid serta pemanfaatan teknologi seperti SIMPHONI, penanganan pengungsi luar negeri di Makassar diharapkan dapat berjalan lebih efisien, terkoordinasi, dan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. (*)








Tinggalkan Balasan