Selain itu, akan dibangun dua tower apartemen dengan harga unit bervariasi mulai dari Rp100 juta hingga Rp6 miliar.

“Harapan kami, Apartemen ini bisa menjadi pilihan hunian premium sekaligus ruang bisnis strategis di Makassar,” tururnya.

“Apalagi, kawasan Metro Tanjung Bunga selalu ramai setiap akhir pekan sehingga potensinya sangat besar,” tambah Eka.

Sedangkan, Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin menyambut positif hadirnya investor lokal maupun nasional yang menanamkan modalnya di Kota Daeng.

Menurutnya, kepercayaan investor merupakan sinyal bahwa Makassar terus berkembang sebagai kota tujuan investasi dengan prospek yang menjanjikan.

Meski demikian, Munafri menegaskan bahwa setiap pembangunan gedung berskala besar harus memenuhi sejumlah syarat teknis.

Ada tiga hal utama yang menjadi perhatian, perparkiran, sistem pengelolaan sampah, dan penataan kabel.

“Soal kabel tidak boleh lagi di atas, semua harus dibenamkan ke bawah tanah. Kemudian kawasan harus memiliki sistem pengelolaan sampah yang jelas. Itu mandatori, tidak bisa ditawar,” tegas Munafri.

Selain itu, penataan perparkiran disebutnya sebagai aspek penting. Mengingat gedung tinggi dengan kapasitas besar akan menimbulkan mobilitas tinggi, terutama di jam kerja.

Munafri meminta agar sistem parkir diintegrasikan dengan perangkat transit modern yang memberi ruang nyaman bagi masyarakat.

“Bangunan-bangunan besar ini pasti akan ramai, terutama saat jam pulang kantor. Karena itu perlu didukung perangkat transit dan lifestyle transit sebagai ruang ketiga, tempat orang bisa menunggu dengan nyaman,” jelasnya.

Munafri juga menyinggung tren sektor properti di Makassar yang kian bergairah. Ia menyebut, kenaikan nilai tanah menjadi salah satu isu sentral yang memicu pembangunan berskala besar di berbagai kawasan.

“Investasi seperti ini membuktikan bahwa ada kepercayaan terhadap Makassar. Kalau ada yang masuk tahun ini, biasanya tahun depan ada lagi yang mengikuti. Itu artinya iklim investasi kita sehat,” ucapnya.

YouTube player